Selasa, 24 Maret 2009

Dana Promosi Disbudpar Pemkab Tapteng Dipertanyakan
TIGOR MANALU - TAPTENG
Beberapa elemen masyarakat di Kabupaten Tapteng, mempertanyakan dana bantuan Pusat sebesar Rp1,5 Miliar yang dialokasikan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Parawisata Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Disbudpar Pemkab Tapteng) untuk tujuan promosi parawisata dalam dan luar negeri.

“Kalau memang ada dana sebesar Rp1,5 Miliar untuk promosi parawisata dalam dan luar negeri yang di Pos pada anggaran Kantor Disbudapar Tapteng, kenapa mereka tidak secara rutin mempromosikan lokasi wisata yang ada di daerah Tapteng ke daerah lain dan luar negeri. Sebab hingga saat ini daerah wisata yang ada di wilayah Tapteng belum diketahui masyarakat banyak,”ujar Ketua LSM Barisan Perjuangan Rakyat Miskin (Baparam) Sibolga – Tapteng, Rafandi Malau (33) kepada Global, Selasa (24/3) di Sibolga.

Menurutnya, bila dana sebesar Rp1,5 Miliar, betul – betul dipergunakan untuk mempromosikan daerah wisata yang ada di wilayah Tapteng, mungkin akan dapat menambah devisa daerah.

“Namun, beberapa lokasi wisata yang ada di Tapteng, hingga saat ini masih kumuh dan terkesan tidak ada perawatan, sehingga wisatawan lokal dan manca negara merasa enggan untuk datang ke lokasi wisata ini,”ungkap Rafandi.

Dikatakan Rafandi, kalau dilihat dari aspek Parawisata, di daerah Tapteng sangat berpotensi dikembangkan menjadi daerah parawisata untuk lokal maupun luar negeri. Namun, meskipun ada niat dan bakat, Pemkab Tapteng terkesan kurang mendukungnya dan lebih menggebu - gebu dengan program Tapanuli Growth dalam konteks Pembangunan berskala besar.

“Jadi dana sebesar Rp1,5 Miliar untuk promosi parawisata dalam dan luar negeri tahun anggaran 2008 di Pos Kantor Disbudpar Pemkab Tapteng itu, perlu dipertanyakan secara detail dikemanakan dana tersebut. Kalau ada indikasi penyimpangan penyaluran dana itu, maka pihak Kejari Sibolga dan Polres Tapteng harus segera mengusutnya,”tukasnya.

Senada dengan itu, Robert Hot Juang Hutagalung (40) menyatakan, bahwa kantor Disbudpar Pemkab Tapteng kita duga tidak pernah melaksanakan promosi Parawisata secara rutin.

“Kalaupun ada promosi yang dilaksanakan Pemkab Tapteng, itu hanya melalui acara seremonial belaka, karena memang sudah ada ditampung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Tapteng. Tetapi kalau ada disebut dana promosi sebesar Rp1,5 Miliar bantuan pusat, wallahhuallam hal itu kita tidak tahu dan dikemanakan dana itu,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD LSM Lembaga Pengkajian Pembangunan dan Korupsi Nasional Sibolga - Tapteng, Marjuddin Waruwu saat dimintai tanggapannya seputar dana untuk Promosi Parawisata Dalam dan Luar Negeri sebesar Rp1,5 Miliar di kantor Disbudpar Pemkab Tapteng mengatakan, pihaknya akan melakukan monitoring dan investigasi aliran dana itu.

“Kalau memang ada indikasi Mark-Up dalam pengelolaan anggaran sebesar Rp1,5 Miliar oleh Disbudpar Pemkab Tapteng, akan segera kita laporkan ke pihak yang berwajib,”katanya.

Kepala Disbudpar Pemkab Tapteng, Aris Sutrisno saat dikonfirmasi lewat selulernya, 081361377200. Walapun selulernya aktif tetapi yang bersangkutan tidak mau mengangkatnya.

Tidak ada komentar: