Minggu, 15 Maret 2009


Keterangan Foto : DIKERUMUNI : Sejumlah masyarakat bersama petugas kepolisian saat mengkerumini Tiur (9) (Mengenakan baju warhan kuning muda), korban perkosaan suami dari saudara ayah kandungnya di Jalan Midin, Kota Sibolga. Foto : TIGOR MANALU

Siswi Kelas 3 SD Diperkosa Saudara Ibu
TIGOR MANALU - SIBOLGA
Seorang bocah kelas 3 Sekolah Dasar (SD) sebut saja namanya Tiur (9), warga jalan Merpati, kota Sibolga memperoleh perlakuan bejat alias diperkosa oleh suami kakak kandung dari ayah korban.
Karena orang tua kandung korban tidak mau melaporkan kejadian itu ke pada aparat kepolisian, warga yang mengetahui kasus ini akhirnya melaporkannya ke pihak yang berwajib melalui sentral pengaduan kepolisian (SPK). Berselang beberapa menit kemudian, Kasat Reskrim Polresta Sibolga, AKP Aswin Noor Nasution bersama empat orang personilnya tiba dikediaman korban.
Setelah mendengar keterangan korban, aparat kepolisian dari Polresta Sibolga yang datang langsung berusaha mencari tersangka pelaku. Namun, setelah dicari ke rumah korban dan ke rumah anak korban yang tinggal tidak jauh dari rumahnya, tersangka tidak ditemukan.
Selanjutnya, aparat kepolisian membawa korban bersama ibunya ke Polresta Sibolga. Sesampainya di Polresta Sibolga ibu korban tetap tidak mau membuat pengaduan kejadian tersebut dan mengaku masih menunggu suaminya yang akan pulang dalam tiga hari ini dari melaut.
Kapolresta Sibolga, AKBP Jhoni Sebayang saat dikonfirmasi melalui Kasat Reskim AKP Aswin Noor Nasution, Minggu (15/3) melalui selulernya mengatakan, pihak kepolisian tetap menindak lanjuti kasus pemerkosaan yang dialami bocah tersebut, meskipun orang tua korban tidak mau melaporkan secara resmi.
“Tersangka akan kita cari sampai dapat, meskipun ibu korban belum membuat pengaduan resmi kepada kita. Karena ini merupakan kasus perlindungan anak, di mana korban masih anak dibawah umur,”ujarnya.
Sementara itu, Korban Tiur saat ditanyai Global, Minggu (15/3) dikediamannya mengaku sudah 8 kali diperlakukan tidak senonoh oleh saudara dari Ayahnya bernisial S (50), yang sudah memiliki 6 orang anak tersebut.
“Saya sudah delapan kali dikerjainya, lima kali dimasukan kemaluannya dan tiga kali lagi dengan cara memasukan jari tangannya (pelaku). Saya tidak berani melaporkan kejadian ini, karena diancam akan dibunuh dan setiap habis melakukan biasanya pelaku memberikan saya uang Rp5 ribu - Rp10 ribu,”tuturnya, dengan lugu.
Ibu korban berinisil E (30), mengaku tidak berani melaporkan kejadian tersebut, karena suaminya masih berada di laut dan baru berangkat Jumat (13/3) lalu dan mungkin hari Senin (16/3) suami saya sudah pulang melaut.
“Setelah suami saya pulang ke rumah, barulah kami dapat melaporkan kejadian itu kepolisi, saya sendiri tidak berani melaporkan kejadian ini kepada Polisi tanpa persetujuan suami saya yang sedang di laut, karena suami saya sudah mengetahui permasalahan ini,”katanya.
Dua orang warga Ibu Sahbiah (62) dan Nilwa br Panggabean yang bermukim di sekitar kediaman korban menuturkan, kejadian pemerkosaan tersebut, sudah diketahui warga pada Kamis malam (12/3) lalu, saat Ayah korban berinisial SH marah – marah karena mengetahui anaknya sudah dirusak oleh tersangka.
“Setelah kami ketahui, ternyata korban Tiur sudah diperkosa oleh amang borunya (suami saudara perempuan ayah korban). Kalau kejadian ini terus dibiarkan, kami selaku warga disini saat keberatan, jangan - jangan kalau permasalahan ini terus berlarut bukan hanya korban di kerjai tetapi juga anak warga di sekitar ini,” tukasnya.

Tidak ada komentar: