Keterangan Foto : MENINJAU : Ketua TP PKK Tapteng, Ny Dina Riama Tuani Lumbantobing br Samosir didampingi Wakil Ketua TP PKK, Ny Effendi Pohan br Siregar, Plt RSUD Pandan Masdina Doloksaribu, Ny Sekdakab br Manik dan anggota DPRD Tapteng saat meninjau alat pencuci (Hemodialisa) milik RSUD Pandan. Foto : TIGOR MANALU
RSUD Pandan Tapteng Miliki Alat Pencuci Darah
TIGOR MANALU - TAPTENG
RSUD Pandan, Tapteng akhirnya mengoperasikan alat pencuci darah (Hemodialisa). Kehadiran alat ini sudah barang tentu membawa dampak positif bagi masyarakat Tapteng secara khusus, umumnya bagi kawasan Pantai Barat Sumatera Utara.
Dengan kehadiran alat ini, cita - cita dari RSUD Pandan menjadi Rumah Sakit Khusus Rehabilitasi Medik di kawasan Pantai Barat Sumatera Utara segera terwujud, karena saat ini RSUD Pandan tercatat sebagai Rumah Sakit Rehabilitasi Medik terlengkap/terunggul di Kawasan Pantai Barat Sumatera.
Kadis Kesehatan Pemkab Tapteng Hajopan Simanjuntak menjelaskan, kehadiran alat pencuci darah ini tidak terlepas dari peran serta Arif Simatupang mantan Kadis Kesehatan Tapteng yang sekarang berkiprah di Kota Sibolga.
“Jika dilihat dari sejarahnya, RSUD Pandan ini dulunya hanya sebatas Puskesmas rawat inap, karena kebutuhan kesehatan masyarakat sangat mendesak, tahun 2004 diresmikan sebagai RSUD Pandan. Hanya saja izin resminya belum keluar dari Dinkes Pemprovsu, karena mendapatkan izin RSU tidaklah mudah. Barulah tahun 2007 izin resmi keluar dari Provinsi Sumatera Utara dengan nomor 440.441/548/5/2007,”ujar hajopan Simanjutak, pada acara HUT RSU Pandan ke 2, di Tapteng, Senin (23/4).
Turut hadir dalam acara ini, Kapolres Tapteng, AKBP Reinhard Silitonga, Dandim 0211/TT, Kejari Sibolga, Ketua PN Sibolga, Danlanal, Dansatradar, SKPD Pemkab Tapteng dan sejumlah anggota DPRD Tapteng.
Menurut Hajopan, RSUD Pandan saat ini memiliki personil sebanyak 224 orang dengan rincian, dokter spesialis 4 orang, dokter umum 15 orang, tenaga medis 63 orang, administrasi 18 orang, tenaga suka rela (TKS) 198 orang.
“Untuk menunjang kinerja para dokter di RSUD Pandan, tahun ini Pemkab Tapteng memberikan insentif Rp7,5juta setiap bulannya bagi dokter spesialis, Rp1,5juta bagi dokter umum. Ini tidak terlepas dari perjuangan Bupati Tapteng, Tuani Lumbantobing yang sangat peduli dengan keberadaan para dokter yang betugas di wilayah Tapteng. Bahkan pada tahun ini juga RSU Pandan akan memilik alat CT Scand (alat diagnostik radiologi),”bebernya.
Ia juga menambahkan, Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan sebesar Rp30 Miliar untuk mewujudkan RSUD Pandan sebagai rumah sakit medik. Dan sesuai dengan rencana, bangunan RSUD Pandan akan ditingkakan lagi dan diperluas, sehingga tipenya bisa ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe B.
Sementara itu, Bupati Tapteng, Tuani Lumbantobing mengajak seluruh elemen masyarakat agar melihat derasnya laju pembangunan di wilayah Kabupaten Tapteng.
Karena, dampak pembangunan tidak terlepas dari keberadaan Rumah Sakitnya, apalagi setelah Bandara FL Tobing dapat disinggahi pesawat besar jenis Boing, sudah pasti peran dari Rumah Sakit Pandan sangat penting.
“Untuk itu, saya berpesan kepada seluruh tim medis dan Dinkes agar benar - benar memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien, karena yang menjadi pasien di RS ini nantinya bukan hanya masyarkat Tapteng, melainkan para investor yang sudah berinvestasi di Tapteng ditambah tamu - tamu yang berkunjung ke daerah ini,”tandasnya.
RSUD Pandan Tapteng Miliki Alat Pencuci Darah
TIGOR MANALU - TAPTENG
RSUD Pandan, Tapteng akhirnya mengoperasikan alat pencuci darah (Hemodialisa). Kehadiran alat ini sudah barang tentu membawa dampak positif bagi masyarakat Tapteng secara khusus, umumnya bagi kawasan Pantai Barat Sumatera Utara.
Dengan kehadiran alat ini, cita - cita dari RSUD Pandan menjadi Rumah Sakit Khusus Rehabilitasi Medik di kawasan Pantai Barat Sumatera Utara segera terwujud, karena saat ini RSUD Pandan tercatat sebagai Rumah Sakit Rehabilitasi Medik terlengkap/terunggul di Kawasan Pantai Barat Sumatera.
Kadis Kesehatan Pemkab Tapteng Hajopan Simanjuntak menjelaskan, kehadiran alat pencuci darah ini tidak terlepas dari peran serta Arif Simatupang mantan Kadis Kesehatan Tapteng yang sekarang berkiprah di Kota Sibolga.
“Jika dilihat dari sejarahnya, RSUD Pandan ini dulunya hanya sebatas Puskesmas rawat inap, karena kebutuhan kesehatan masyarakat sangat mendesak, tahun 2004 diresmikan sebagai RSUD Pandan. Hanya saja izin resminya belum keluar dari Dinkes Pemprovsu, karena mendapatkan izin RSU tidaklah mudah. Barulah tahun 2007 izin resmi keluar dari Provinsi Sumatera Utara dengan nomor 440.441/548/5/2007,”ujar hajopan Simanjutak, pada acara HUT RSU Pandan ke 2, di Tapteng, Senin (23/4).
Turut hadir dalam acara ini, Kapolres Tapteng, AKBP Reinhard Silitonga, Dandim 0211/TT, Kejari Sibolga, Ketua PN Sibolga, Danlanal, Dansatradar, SKPD Pemkab Tapteng dan sejumlah anggota DPRD Tapteng.
Menurut Hajopan, RSUD Pandan saat ini memiliki personil sebanyak 224 orang dengan rincian, dokter spesialis 4 orang, dokter umum 15 orang, tenaga medis 63 orang, administrasi 18 orang, tenaga suka rela (TKS) 198 orang.
“Untuk menunjang kinerja para dokter di RSUD Pandan, tahun ini Pemkab Tapteng memberikan insentif Rp7,5juta setiap bulannya bagi dokter spesialis, Rp1,5juta bagi dokter umum. Ini tidak terlepas dari perjuangan Bupati Tapteng, Tuani Lumbantobing yang sangat peduli dengan keberadaan para dokter yang betugas di wilayah Tapteng. Bahkan pada tahun ini juga RSU Pandan akan memilik alat CT Scand (alat diagnostik radiologi),”bebernya.
Ia juga menambahkan, Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan sebesar Rp30 Miliar untuk mewujudkan RSUD Pandan sebagai rumah sakit medik. Dan sesuai dengan rencana, bangunan RSUD Pandan akan ditingkakan lagi dan diperluas, sehingga tipenya bisa ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe B.
Sementara itu, Bupati Tapteng, Tuani Lumbantobing mengajak seluruh elemen masyarakat agar melihat derasnya laju pembangunan di wilayah Kabupaten Tapteng.
Karena, dampak pembangunan tidak terlepas dari keberadaan Rumah Sakitnya, apalagi setelah Bandara FL Tobing dapat disinggahi pesawat besar jenis Boing, sudah pasti peran dari Rumah Sakit Pandan sangat penting.
“Untuk itu, saya berpesan kepada seluruh tim medis dan Dinkes agar benar - benar memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien, karena yang menjadi pasien di RS ini nantinya bukan hanya masyarkat Tapteng, melainkan para investor yang sudah berinvestasi di Tapteng ditambah tamu - tamu yang berkunjung ke daerah ini,”tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar