Selasa, 10 Maret 2009


Keterangan Foto : RESES : Ketua komisi C DPRD Sumut, Rafriandi Nasution saat berdialog dengan Pimpinan Cabang RRI Sibolga, Irdamsah ketika melakukan reses di kantor RRI Sibolga dan beberapa daerah kabupaten/kota. Foto : TIGOR MANALU

Sinyal RRI Belum Terjangkau di Pelosok Tabagsel
TIGOR MANALU - SIBOLGA
Di era tehnologi atau era digital sekarang, ternyata masih banyak daerah – daerah di propinsi Sumatera Utara (Sumut) yang belum terjangkau sinyal Radio Republik Indonesia (RRI) Sibolga, terutama di pelosok pedesaan di daerah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) meliputi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Padang Lawas (Palas), Padang Lawas Utara (Paluta) hingga Mandailing - Natal (Madina).
“Kita baru saja mengetahui, ternyata hal itu diakibatkan belum adanya transmisi pemancar relay RRI Sibolga di Tabagsel yang berfungsi untuk menambah luasnya sinyal radio itu,” ungkap Rafriandi Nasution usai reses kepada wartawan di kantor RRI Sibolga, Selasa (10/3).
Ia sangat menyesalkan hal tersebut, karena informasi yang diperoleh melalui siaran radio ini bisa dikatakan paling efektif dan mudah dijangkau dengan biaya murah.
“Oleh karenanya, kita dari komisi C DPRD Sumut yang membidangi anggaran akan berupaya semaksimal mungkin memperjuangkan dana pembangunan transmisi pemancar relay RRI Sibolga di Tabagsel, agar dapat ditampung nantinya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Sumut tahun anggaran 2009 mendatang,” ujar politisi muda dari PAN yang saat ini kembali dicalonkan menjadi caleg DPR-RI dari dapil Sumut 2 itu.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan berusaha menggugah hati pemerintah daerah setempat untuk memfasilitasi dan membantu menyisihkan anggarannya di APBD-nya masing - masing demi terwujudnya pembangunan pemancar relay RRI Sibolga tersebut.
“Dengan demikian, RRI Sibolga dapat menjadi reading sektor penyampaian informasi kepada masyarakat dan tidak ada lagi daerah yang blank spot,”tukas Rafriandi.
Sebelumnya, Pimpinan Cabang RRI Sibolga Irdamsah mengatakan, untuk membangun dua unit pemancar relay di Tabagsel membutuhkan dana sekitar Rp1,5 miliar.

Tidak ada komentar: