Rabu, 29 April 2009

Pimpinan Parpol Desak KPUD Tuntaskan Indikasi Penggelembungan Suara

Pimpinan Parpol Desak KPUD Tuntaskan Indikasi Penggelembungan Suara

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Sejumlah pimpinan Partai Poltik (Parpol) berharap dan mendesak agar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kota Sibolga secepatnya menanggapi untuk menuntaskan adanya indikasi penggelembungan suara pada pemilu lalu, jika tidak ingin permasalahan ini dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.

 

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Sibolga, Meida Hutagalung kepada Global, Rabu (29/4) di kantornya menyatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan adanya upaya penggelembungan suara saat digelarnya rapat pleno rekapitulasi oleh KPUD kota Sibolga baru – baru ini, namun saat diprotes pihak KPUD tidak mengubrisnya sama sekali.

 

"Kenapa ini kita protes? Sebab kita melihat bahwa upaya itu dilakukan untuk mencapai Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) bagi Caleg tertentu yang dinilai dekat dengan pihak KPUD kota Sibolga,"ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga ini.

 

Senada dengan itu, ketua PNBKI Sibolga, Hengki Sihombing membenarkan terjadinya pengelembungan suara dalam pemilu lalu. Dan itu terjadi akibat adanya perbedaan hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh para saksi partai di tingkat KPPS dan tingkat PPK.

 

"Untuk itu, saya berharap agar pihak - pihak terkait segera tanggap dan mampu menyelesaikan persoalan ini. Kita sudah sepakat dengan beberapa pimpinan - pimpinan partai, agar temuan penggelembungan ini mendapat perhatian yang nyata dan bisa diselesaikan secara baik dan tidak ada yang merasa dirugikan,"tukasnya.

 

Sementara fungsionaris DPC PAN kota Sibolga, Dedi Simanjuntak mengaku, bahwa kasus pelanggaran pemilu, sudah mewabah di seluruh Indonesia. Dan rata - rata kasusnya persoalan administratif.

 

Terkait adanya penggelembungan suara, menurut Dedi, hal tersebut bisa saja diselesaikan kalau ada niat bersama dengan membuka kembali kotak surat suara secara transparan.

 

"Kalau tidak ada halangan, kami bersama beberapa pimpinan partai lainnya akan melakukan pertemuan untuk meyikapi hal ini, baik meminta agar KPUD Sibolga kembali menghitung kertas suara setiap TPS yang ada di kota Sibolga,"pungasnya.

 

Ketua Panwaslu Kota Sibolga, Sofyan Shauri saat dikonfirmasin mengaku sudah berupaya maksimal menindaklanjuti kasus pelanggaran pemilu yang sampai ke instutusinya, baik kasus pelanggaran Pidana ataupun Administrasi. Buktinya,  dari tiga kasus pelanggaran pemilu Pidana yang telah dilimpahkan ke Gakkumdu dan ke KPUD.

 

"Hasilnya, kasus pidana yang ditangani Gakkumdu tidak dapat diproses lebih lanjut, sebab tidak didukung bukti yang kuat sesuai Undang - Undang, sedangkan permasalahan adminsitrasi, hasilnya bisa ditanyakan saja ke KPUD,"ujar Sofyan.

 

Namun, imbuh Sofyan, sangat menyayangkan perilaku saksi – saksi Parpol yang tidak mampu menyaksikan dugaan pelanggaran yang terjadi di beberapa TPS – TPS. Sehingga enggan untuk membuat pernyataan resmi guna dapat diteruskan oleh penegak hukum ke proses hukum selanjutnya.


Soal Proyek Jalan Hancur di Sibabangun

Keterangan Foto : MASIH DIKERJAKAN : Proyek pemeliharaan berkala jalan dan pembuatan satu unit jembatan di Anggoli - Mombang Boru kecamatan Sibabangun, Tapteng yang terlihat masih dikerjakan meskipun tahun anggaran 2008 sudah berakhir. Foto : TIGOR MANALU

 

Soal Proyek Jalan Hancur di Sibabangun

LSM Peduli Bangsa Minta Polisi dan Jaksa Periksa Kontraktor dan P2K

TIGOR MANALU | GLOBAL | TAPTENG

LSM Peduli Bangsa Sibolga - Tapteng meminta aparat penegak hukum kepolisian dan kejaksaan negeri (kejari) segera memeriksa oknum kontraktor beserta oknum pejabat pembuat komitmen (P2K) dinas PU Tapteng, terkait kasus pengerjaan proyek pengaspalan lapisan menengah (lapen) jalan jurusan Anggoli - Mombang Boru kecamatan Sibabangun, Tapteng yang telah hancur, kendati baru selesai dikerjakan pada tahun anggaran 2008 lalu.

 

Hal itu ditegaskan ketua tim investigasi dan monitoring LSM Peduli Bangsa Sibolga - Tapteng, Hasan Pasaribu, Rabu (29/4) kepada sejumlah wartawan di Sibolga, proyek pemeliharaan berkala jalan yang menghabiskan dana sebesar Rp 880 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2008 yang dikerjakan rekanan oleh insial AJ dengan perusahannya CV Mitra Karya itu, kondisi fisiknya saat ini sangat memprihatinkan sekali.

 

"Kita menilai, rendahnya kualitas pekerjaan itu diduga akibat tidak adanya uji lapangan berupa tes split, sehingga mutu dan kualitasnya menjadi amburadul. Kita juga heran, kenapa petugas pengawas dan P2K dari dinas PU Tapteng sepertinya terkesan membiarkan buruknya pelaksanaan proyek itu,"ungkapnya.

 

Selain itu, lanjutnya, pelaksanaan proyek yang seharusnya sudah rampung pada akhir tahun lalu, namun hingga Selasa (28/4) kemarin, saat pihaknya melaksanakan pemantauan di lapangan, proyek itu masih terus dikerjakan. Padahal, kontrak kerja proyek tersebut menggunakan tahun tunggal yang semestinya rampung di akhir 2008.

 

"Oleh karenanya, kita berharap, proyek terindikasi penyimpangan dan korupsi itu segera diusut tuntas oleh aparat penegak hukum seperti Polisi dan Kejari setempat, demi penyelematan uang negara yang juga uang rakyat, dan kita juga meminta agar rekanan kontraktor, pengawas dan P2K PU Tapteng segera diperiksa," tandasnya.

 

 

 

222 CPNS Formasi 2008 Terima SK Pengangkatan

Keterangan Foto : SERAHKAN SK : Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sibolga, Dahwir Nasution atas nama Wali Kota menyerahkan SK pengangkatan kepada 222 CPNS kota Sibolga formasi tahun anggaran 2008 di Aula perkantoran Pemko Sibolga. Namun 1 orang CPNS mengundurkan karena lulus Dosen di STAKPN Tarutung. Foto : TIGOR MANALU

222 CPNS Formasi 2008 Terima SK Pengangkatan

# 1 Orang Mengundurkan Diri

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Wali Kota Sibolga, Sahat P Panggabean diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Dahwir Nasution menyerahkan Surat Keterangan (SK) Pengngkatan kepada 222 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2008, di aula perkantoran Pemko Sibolga, Rabu (29/4).

 

Dari seluruh CPNS yang menerima SK tersebut, 115 orang merupakan tenaga kependidikan, 58 orang tenaga kesehatan, 48 orang tenaga teknis. Namun dari seluruh jumlah itu, satu orang CPNS atas nama Roy JM Hutagalung mengundurkan diri dengan alasan yang bersangkutan lulus seleksi sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan (STAKPN) Tarutung.

 

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (Kaban BKD) Kota Sibolga Eddy Johan Lubis menyampaikan, setelah dikeluarkannya keputusan Wali Kota Sibolga tersebut, terhitung mulai  tanggal 1 Mei 2009 seluruh CPNS kota Sibolga formasi tahun anggaran 2008 yang sebentar lagi akan diserahkan petikan keputusan pengangkatannya diharapkan telah aktif bertugas pada unit kerja di mana CPNS tersebut bertugas.

 

Wali Kota Sibolga diwakili Sekda Dahwir Nasution usai menyerahkan SK pengangkatan 222 CPNS meminta kepada seluruh CPNS untuk bekerja dengan baik kedepan sesuai tugas pokok masing – masing.

 

Penerimaan pendaftaran peserta seleksi CPNS kota Sibolga tahun anggaran 2008 telah dilaksanakan selama 15 hari, dimulai pada tanggal 20 November sampai dengan 5 Desember 2008 bertempat di kantor BKD kota Sibolga. Rekapitulasi akhir peserta seleksi sampai hari terakhir pendaftaran tanggal 5 Desember 2008 adalah 1854 orang.

 

Ujian seleksi sendiri telah dilaksanakan pada tanggal 16 Desember dan diumumkan pada 24 Desember 2008 melalui papan pengumuman kantor Wali Kota, Kecamatan, Kelurahan se Kota Sibolga serta melalui media cetak dan elektronik seperti RRI Sibolga.

 

Sibolga Raih Plakat Wahana Tata Nugraha

Keterangan Foto : KADISHUBKOMINFO : Kepala Dinas perhubungan, komunikasi dan informatika (Kadishubkominfo) kota Sibolga, Basar SM Sibarani. Foto : TIGOR MANALU
 

Sibolga Raih Plakat Wahana Tata Nugraha

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Pemerintah kota (Pemko) Sibolga berhasil meraih penghargaan plakat Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Menteri Perhubungan RI, Jusman Syafi'i Djamal. Penghargaan tersebut diterima Wakil Wali kota, Afifi Lubis di terminal III Bandara Sukarno Hatta di Jakarta, Selasa (28/4) kemarin, dihadapan Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY).

 

Kabag Humas Pemko Sibolga, DT Tamba kepada Global, Rabu (29/4) di ruang kerjanya menyebutkan, penghargaan WTN itu berhasil diraih berkat partisipasi aktif segenap lapisan masyarakat dalam membangun budaya tertib berlalu lintas di negeri berbilang kaum Sibolga Nauli.

 

"Kita juga berharap, masyarakat dapat meningkatkan kerja sama dengan Pemko Sibolga mewujudkan tatatertib lalulintas tersebut, sehingga penghargaan WTN dapat dipertahankan di masa mendatang," katanya singkat.

 

Kepala Dinas perhubungan, komunikasi dan informatika (Kadishubkominfo) kota Sibolga, Basar SM Sibarani saat dikonfirmasi Global dari selulernya mengungkapkan, pihaknya memberikan apresiasi yang besar dan mengucapkan terima kasih atas dukungan serta partisipasi aktif para sopir angkutan, pengemudi kendaraan dan masyarakat setempat, sehingga kota Sibolga mampu meraih penghargaan plakat Wahana Tata Nugraha. Kendatipun, program ini mulai dirintis Dinas Perhubungan Sibolga pada tahun 2008 lalu.

 

Pihaknya juga yakin, dengan dukungan yang besar dari segenap lapisan masyarakat maupun dari pemangku kepentingan (stake holder-red), maka sudah dapat dipastikan, pada tahun mendatang, Sibolga akan mampu meraih penghargaan tertinggi di bidang perhubungan.

 

"Soalnya, dalam waktu dekat ini, kita juga akan mengoperasikan unit jembatan timbang khusus truk dan membangun sarana dan prasarana pendukung lainnya meliputi, rambu-rambu dan marka jalan. Selain itu, kita akan melakukan pembangunan SDM berupa pembenahan mental dan pendidikan tentang tata cara berlalulintas yang baik dan benar kepada masyarakat, sopir dan pelajar. Tujuannya, untuk mewujudkan budaya tertib berlalulintas di daerah ini,"ujar Basar.

 

Mantan Kepala Bappeda Tapteng itu juga menjelaskan, kriteria penilaian untuk meraih penghargaan tersebut di antaranya, keberadaan terminal, ketertiban sopir angkutan, rambu - rambu lalu lintas, armada khusus pelajar dan lainnya.

 

Secara terpisah, ketua DPRD Sibolga, Syahlul Umur Situmeang mengucapkan, selamat kepada Pemko Sibolga, khususnya kepada Dishubkominfo yang telah bekerja keras untuk memperoleh penghargaan di bidang lalu lintas itu di kota Sibolga.

 

"Sejauh ini, Pemko dan DPRD Sibolga terus berupaya berbenah diri membangun negeri berbilang kaum Sibolga, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya, dan kami selaku anggota dewan yang duduk di lembaga Legislatif selalu siap memperjuangkan aspirasi masyarakat itu melalui alokasi dana di APBD," tandasnya.

 

 


Aneh, Camat Tak Hadiri Undangannya Sendiri

Keterangan Foto : BERI PENJELASAN : Ustad M Sodiqin Lubis saat memberikan penjelasan kepada wartawan, terkait dengan undangan Camat Sirandorung, Herman Suwito kepada warga eks transmigrasi Sirandorung meminta hadir di Aula Kantor Camat Sirandorung dengan agenda musyawarah penyelesaian sengketa tanah warga dengan PT Nauli Sawit. Anehnya, Camat yang membuat undangan malah tidak hadir pada pertemuan itu. Foto : TIGOR MANALU


Aneh, Camat Tak Hadiri Undangannya Sendiri

Selesaikan Sengketa Tanah Warga dengan PT Nauli Sawit di Tapteng

TIGOR MANALU | GLOBAL | TAPTENG

Camat Sirandorung, Herman Suwito mengundang warga eks transmigrasi Sirandorung dengan surat bernomor 005/61/CSRDG/2009, tertanggal 24 April 2009. Dalam undangan itu, warga diminta hadir di Aula Kantor Camat Sirandorung, Selasa (28/4) pada pukul 14.00 WIB, dengan agenda musyawarah penyelesaian sengketa tanah warga dengan PT Nauli Sawit.

 

Undangan camat itu dalam rangka menindaklanjuti surat Bupati Tapteng Nomor 593/799 tertanggal 23 April 2009, perihal penyelesaian sengketa tanah eks transmigrasi Sirandorung dengan PT Nauli Sawit.

 

Namun anehnya, Camat Sirandorung, Herman Suwito selaku pengundang tidak menghadiri undangannya sendiri dengan alasan yang belum diketahui, demikian pula pihak PT Nauli Sawit selaku pihak yang bersengketa juga tak hadir.

 

Sejumlah warga yang datang, akhirnya kecewa dan membubarkan diri meninggalkan tempat pertemuan itu serta membuat pernyataan sikap menolak undangan dalam bentuk apapun perihal sengketa tanah tersebut.

 

Bahkan, yang paling ironis, Pemkab Tapteng diwakili Kadis Pertanahan, Elvis Anto Manalu beserta rombongannya tak sempat masuk ke ruangan itu karena pertemuan sudah bubar.

 

"Dengan kejadian itu, kami menilai Pemkab Tapteng dan PT Nauli Sawit tidak punya niat baik untuk menyelesaikan sengketa tanah warga dengan pihak perusahaan perkebunan, yang terkesan sengaja mengulur waktu dan berupaya memengaruhi warga agar mau berdamai. Bahkan, kami sebagai perwakilan masyarakat tidak memperoleh undangan resmi. Jadi, kita menganggap pertemuan itu ilegal. Makanya kami lebih baik membubarkan diri," ungkap Ustad M Sodiqin Lubis kepada sejumlah wartawan, Selasa (28/4) kemarin.

 

Pihaknya juga memastikan, setelah kejadian itu, tidak akan ada pertemuan apapun terkait pembahasan sengketa tanah, sepanjang rekan - rekan mereka masih berada di dalam penjara.

 

Soalnya, semua urusan sengketa tanah telah diserahkan sepenuhny kepada Forum Pembela Tanah Rakyat (FPTR) yang di dalamnya ada HPP 45, Pergerakan Indonesia, Persatuan Mahasiswa Khatolik Republik Indonesia (PMKR).

 

Koordinator FPTR Tapteng, Edianto Simatupang menambahkan, warga tidak akan mau melakukan pertemuan dengan pihak PT Nauli Sawit ataupun Pemkab Tapteng terkait penyelesaian sengketa tanah sepanjang pertemuan itu tidak jelas.

 

"Artinya, apabila Pemkab dan PT Nauli Sawit ingin melakukan pertemuan, harus melalui forum atau wadah resmi yang telah dihunjuk oleh warga dalam hal ini FPTR, PI, HPP 45, PMKRI dihadapan Notaris,"tukasnya.

 

Sementara itu, Camat Sirandorung, Herman Suwito dan kadis Pertanahan Tapteng, Elvis Anto Manalu tidak berhasil dihubungi saat hendak dikonfirmasi.

 

Selasa, 28 April 2009

Anwar Jambak Pimpin Warga Minang di Sibolga - Tapteng

Keterangan Foto : SERAHKAN PATAKA : Ketua BM3 Sumut, Djanius Djamin saat menyerahkan Pataka Organisasi kepada Ketua BM3 Sibolga - Tapteng, Anwar Jambak pada acara pelantikan pengurus BM3 Sibolga - Tapteng, di lapangan Simare - mare Sibolga. Foto : TIGOR MANALU


Anwar Jambak Pimpin Warga Minang Sibolga - Tapteng

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3) Propinsi Sumatera Utara, Djanius Djamin melantik Anwar Jambak sebagai Ketua BM3 Sibolga - Tapteng beserta pengurus lainnya periode 2008 – 2013, di lapangan Simaremare, kota Sibolga, Selasa (28/4).

 

Acara pelantikan yang dihadiri pengurus BM3 Sumut, Wali kota Sibolga diwakili Assisten I, Syaiful Bahri Hasibuan, Wakil Bupati Tapteng, MA Effendy Pohan, Ketua DPRD Sibolga, Syahlul Umur Situmeang, Kajari Sibolga, Chairuddin Sipahutar, Pimpinan Bank Indonesia (PBI) Sibolga, Androecia Darwis, Pimpinan Bank Sumut Sibolga, Saidi, Kapolresta Sibolga diwakili Kasat Intelkam, AKP Sutedja Atmadja, tokoh adat Sibolga - Tapteng, Raja Djaffar Hutagalung tersebut diawali pelepasan karnaval Bendi (sado) dan karnaval etnis dari depan Mesjid Agung Sibolga jalan Diponegoro menuju Jalan Damai dan berakhir di lapangan Simaremare.

 

Ketua BM3 Sibolga - Tapteng, Anwar Jambak mengatakan, penduduk Sibolga dan Tapteng terdiri dari beragam suku dan etnis, ada suku Batak, Aceh, Bugis, Melayu, India, Tionghoa, Nias, Minang dan lainnya. Masing - masing memiliki adat istiadat yang kuat, punya falsafat hidup yang kokoh, kendati bahasanya berbeda, namun mampu berkomunikasi dengan baik, hidup rukun, damai, setia kawan, penuh kebersamaan, dan saling tolong menolong.

 

"Itu semua adalah aset daerah yang sangat berharga dan tiada tara nilainya, sekaligus menjadi modal dasar pembangunan dua daerah di pantai Barat Sumut ini. Makanya masyarakat Sibolga-Tapteng itu dijuluki berbilang kaum, saiyo sakato dan diharapkan dapat mencapai tujuan hidup bersama,"sebutnya.

 

BM3 Sibolga - Tapteng ini merupakan sebuah organisasi urang awak sebagai payung panji bagi masyarakat Minang di perantauan dan sebagai wadah atau sistem kerjasama dengan 12 organisasi Minang yang ada di daerah ini di antaranya, PMPP, BUMIM, IWS, IKSP, KATAR, IKPSB, PPKPLB, IKSB, PKDP, IKB, IKPAL dan IKMB.

 

"Oleh karenanya, Saya mengajak kita semua organisasi Minang untuk bersama-sama ikut ambil bagian dalam pembangunan di kota Sibolga dan Tapteng serta mendukung seluruh kebijakan pemerintah. Disamping itu kita juga harus pandai beradaptasi di negeri berbilang kaum ini," papar Anwar.

 

Pihaknya juga berharap, seluruh warga Minang di perantauan untuk bersatu padu dan selalu menjalin hubungan silaturahmi di lingkungannya, jauhkan sifat individualisme, kuatkan persatuan dan kesatuan, biasakan sikap berembuk dengan lingkungan masyarakat seperti pepatah Minang, saciok bak Ayam, sadanciang bak basi. Duduak surang dibuleti, kato basamo dipaiyokan.

 

Sementara itu, Ketua BM3 Sumut, Djanius Djamin mengaku bangga dan bahagia karena dapat melantik satu lagi pengurus baru BM3 di Sumut yakni, BM3 Sibolga - Tapteng.

 

Kepada pengurus, guru besar dunia pendidikan di Sumut ini juga meminta ketua terpilih agar segera mungkin melakukan rapat menciptakan program yang cukup bermanfaat dan dapat dirasakan bagi warga Minang dan pemerintah.

 

"Namun kepada pemerintah dua daerah saya menitipkan organisasi BM3 serta dapat memberikan bantuan terutama bantuan sebidang tanah dimanapun untuk membangun sebuah gedung bagi organisasi ini," tukas Djanius Djamin.

 

 


DPRD Segera Panggil Direktur Akper Nauli Husada Sibolga

Keterangan Foto : BERI PENJELASAN : Ketua DPRD Kota Sibolga Syahlul Umur Situmeang, saat memberikan penjelasan menyikapi aksi kekerasan yang terjadi pada Mahasiswanya Akper Nauli Husada Kota Sibolga, Uli Daud Saragih. Dalam kesempatan itu, DPRD kota Sibolga akan memanggil Dikretur Akper Nauli untuk dimintai keterangannya. Foto : TIGOR MANALU

 

DPRD Segera Panggil Direktur Akper Nauli Husada Sibolga

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Kasus yang menimpa Uli Daud Saragih (23), Mahasiswa Akper Nauli Husada Sibolga mendapat respon positif dari DPRD Kota Sibolga. Bahkan dalam waktu dekat, lembaga perwakilan rakyat itu akan segera memanggil Direktur Akper Nauli Husada Sibolga, Ronald Sagala, untuk mengklarifikasi persoalan yang terjadi terkait aksi kekerasan yang dilakukannya.

 

Selain itu, lembaga rakyat itu juga akan mengundang Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga, Pengurus Yayasan Akbid dan Akper Nauli Husada, Dewan Pendidikan Kota Sibolga serta pihak – pihak terkait lainnya.

 

"Dalam waktu dekat pelaku – pelaku pendidikan di Kota ini akan kita panggil ke DPRD untuk mengklarifikasi persoalan yang mencoreng dunia pendidikan Kota ini,"ungkap Ketua DPRD Kota Sibolga, Syahlul Umur Situmeang kepada Global diruangkerjanya, Selasa (28/4).

 

Syahlul mengaku sangat kecewa atas peristiwa pemukulan terhadap seorang Mahasiswa Akper Sibolga tersebut. Dan menurutnya, perbuatan oknum Direktur tersebut sudah sangat memalukan, bahkan telah mencoreng dunia pendidikan kota Sibolga yang selama ini dibangun dengan bagus dan baik.

 

"Agar tindakan seperti ini jangan terulang kembali, kita akan mengundang pihak – pihak terkait membahas permasalahan tersebut, karena perbuatan Direktur itu sudah tidak dapat ditelorir,"ujar Sekretaris Partai Golkar Sibolga ini.

 

Menurut Syahlul, sebagai seorang pimpinan, seharusnya mampu memberikan contoh yang baik kepada dosen dan siswa, bukan malah melakukan tindakan – tindakan brutal yang dapat mencoreng dunia pendidikan atau sebuah lembaga yang dipimpinnya.

 

"Kalau pun ada sebuah permasalahan, itu kan bisa diselesaikan secara arif dan bijaksana dan bukan malah melakukan aksi kekerasan seperti itu. Apalagi dalam sebuah institusi pasti ada aturan – aturan main tentang bagaimana mengambil sebuah tindakan. Kenapa ini tidak dipedomani dan dilaksanakan, apalagi perbuatan seperti itu sudah tidak tepat lagi saat ini bahkan zaman dulu,"pungkasnya.

 

Agar perbuatan yang sama tidak terulang kembali, Imbuhnya, kepada semua pimpinan dan pelaku pendidikan langsung seperti guru atau dosen, agar mempedomani hal ini, guna dapat memberikan yang terbaik kepada siswa/mahasiswanya dan jangan melakukan hal atau tindakan – tindakan yang melanggar hukum guna pembangunan dan kemajuan pendidikan di Kota Sibolga khususnya.

 

Senada dengan itu, Mantan Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed), Djanius Djamin ketika dimintai Global tanggapannya saat berada di Sibolga, Selasa (28/4) juga melontarkan pernyataan dan sikap keras terkait peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan di Sibolga, apalagi itu dilakukan oleh seorang oknum Direktur.

 

Menurutnya, perbuatan oknum Direktur tersebut harus diproses dengan benar – benar sesuai dengan hukum, sehingga kedepannya kasus yang sama tidak terulang lain kali, sebab hal tersebut sangat menyalahi dan tidak dibenarkan dalam dunia pendidikan karena akan membuat gambaran pendidikan menjadi rusak.

 

"Kalau saya atasan di lembaga pendidikan tersebut, saya akan ambil tindakan tegas kepada oknum itu. Apakah berupa sanksi skors atau dikembalikan kepada Dinas bersangkutan kalau dia berasal dari sebuah lembaga pemerintah,"ungkap guru besar bergelar Profesor ini.

 

Sekedar mengingatkan, Oknum Direktur Akademi Keperawatan (Akper) Nauli Husada Sibolga berinisial Ronald Sagala menganiaya seorang mahasiswanya Uli Daud Saragih (23), penduduk jalan Kesturi, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga hingga tidak sadarkan diri (pingsan). Ironisnya, akibat penganiayaan itu juga dada korban biram hingga ke ulu hatinya.

 

Peristiwa ini terjadi Sabtu malam (25/4) lalu, ketika korban berada di dalam kamar tidur asrama pergururan tinggi itu di jalan Sudirman, Kelurahan Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga. Saat itu oknum Direktur tersebut mendadak masuk ke kamar tidur korban dan langsung mendaratkan pukulan ke bagian tubuh korban.

 

Sementara itu, sampai Selasa (28/4), Direktur Akper Nauli Husada Sibolga, Ronald Sagala saat akan dikonfirmasi Global selalu tidak ada di sekolah maupun di kediamannya guna memberikan penjelasan atas pemukulan tehadap salah seorang Mahasiswanya.

 

 

Proyek Aspal Lapen Jalan Anggoli - Mombang Boru Tapteng Hancur

Keterangan Foto : HANCUR BERANTAKAN : Kondisi fisik proyek aspal lapen jalan Anggoli - Mombang Boru yang telah hancur berantakan, kendati baru saja selesai dikerjakan oleh CV Mitra Karya hasilnya sangat buruk dan diduga pihak rekanan bersama pengawas dan oknum Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) di Dinas Pekerjaan Umum Daerah (PUD) Tapteng ada permainan sehingga pengerjaan proyek itu sarat penyimpangan. Foto : TIGOR MANALU

Baru Selesai Dikerjakan

Proyek Aspal Lapen Jalan Anggoli - Mombang Boru Tapteng Hancur

TIGOR MANALU | GLOBAL | TAPTENG

Kendati baru saja selesai dikerjakan, proyek pengaspalan lapisan penengah (lapen) jalan jurusan Anggoli - Mombang Boru, di kecamatan Sibabangun, kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), saat ini kondisinya telah hancur berantakan.

 

Proyek pemeliharaan berkala jalan yang menghabiskan dana sebesar Rp880 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tapteng tahun 2008 tersebut digunakan untuk membangun ruas nomor 27 dengan lapen fungsi 5,20 km x 3,00 m, efektif 2,00 km x 3,00 m di Kecamatan Sibabangun, Tapteng.

 

Ketua tim investigasi LSM Peduli Bangsa Sibolga - Tapteng, Hasan Pasaribu kepada sejumlah wartawan, Selasa (28/4) di Sibolga mengungkapkan, berdasarkan hasil investigasi lapangan yang dilakukan pihaknya baru - baru ini, kondisi proyek yang dikerjakan CV Mitra Karya itu terlihat memprihatinkan, bahkan telah hancur lebur.

 

"Kuat dugaan, proyek ini dikerjakan asal jadi dan amburadul oleh pihak rekanan kontraktor, sehingga cepat rusak dan tak sesuai dengan harapan masyarakat selaku pengguna jalan. Selain itu, kita memprediksi, volume pekerjaan yang dilaksanakan pihak rekanan hanya sekitar 60 persen saja. Dan jika dilihat secara langsung, kuat pula dugaan kita bahwa proyek itu sangat jauh menyimpang dari kontrak kerja,"bebernya.

 

Hasan juga menguraikan, salah satu bukti kuat di lapangan, satu unit jembatan yang dikerjakan pihak rekanan itu hingga kini belum tuntas, ditambah lagi dengan kondisi jalan yang telah diaspal dengan lapen yang sudah hancur dan amburadul.

 

"Kita juga menduga, ada permainan tersendiri antara pihak rekanan kontraktor selaku pemborong proyek itu dengan oknum pengawas dan oknum Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) di Dinas Pekerjaan Umum Daerah (PUD) Tapteng, Johannes Saruksuk. Dibuktikan dengan buruknya kualitas pengerjaan proyek di lapangan,"ungkapnya Hasan sembari menambahkan, bahwa seluruh data pendukung hasil investigasi di lapangan terkait pekerjaan proyek itu akan segera di laporkan ke pihak penegak hukum.

 

Dikesempatan lainnya, P2K Dinas PUD Tapteng, Johannes Saruksuk tidak berhasil dikonfirmasi, kendati telah beberapa kali dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, namun yang bersangkutan sepertinya enggan mengangkat telepon.

 

MDI - MTs Lopian Gelar UN Perdana


MDI - MTs Lopian Gelar UN Perdana

TIGOR MANALU | GLOBAL | TAPTENG

Sekolah Majelis Dakwah Indonesia, Madrasah Tsanawiyah Swasta (MDI - MTs) desa Lopian, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), akhirnya mampu menggelar Ujian Nasional (UN) sendiri tanpa menumpang ke sekolah lain.

 

Sejak berdiri pada 2004 lalu, selama ini para siswanya terpaksa ditumpangkan ke sekolah Bahriyatul Ulum Pinangsori. Tetapi, berkat perjuangan dan kerja keras pihak Yayasan MDI dan masyarakat setempat, secara perlahan persyaratan untuk penilaian layak tidaknya sebuah sekolah berdiri akhirnya dapat terpenuhi, dengan jumlah siswa yang kian bertambah di setiap tahun pelajaran seiring pertambahan Ruang Kelas Belajar (RKB) yang dibangun pihak yayasan.

 

Kepala Sekolah (Kasek) MDI - MTs Lopian, Ismail didampinggi ketua Komite Sekolah MDI - MTs, Ayuddin Nasution kepada wartawan saat di Sibolga, Selasa (28/4) mengungkapkan, untuk memperoleh akreditasi dari Departemen Agama (Depag) Tapteng, pihaknya berjuang selama lima tahun hingga 2008 lalu. Sehingga, di tahun 2009 ini, MDI - MTs Lopian dapat menyelenggarakan UN perdana, kendatipun jumlah pesertanya hanya 36 orang meliputi 18 putra dan 18 putri.

 

Senada dengan itu, ketua Komite Sekolah MDI - MTs, Ayuddin Nasution berharap, perhatian masyarakat agar dapat menyalurkan bantuan demi kelanjutan pembangunan gedung sekolah MDI-MTs Lopian itu.

 

Menurutnya, penambahan pembangunan ruang belajar merupakan suatu kendala yang sangat krusial sekali saat ini, sebab minat masyarakat untuk bersekolah di sekolah ini sangat besar disamping biaya sekolah yang relatif terjangkau, juga adanya faktor tingginya biaya jika putra-putrinya sekolah ke Kota Sibolga.

 

Sementara itu, Kepala Kantor Depag Tapteng, Dur Berutu melalui Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Zul Sukri M Limbong saat dikonfirmasi melalui selulernya membenarkan, pada tahun 2008 lalu, Depag Tapteng telah mengeluarkan akreditasi untuk MDI-MTs Lopian, sehingga pada tahun 2009 ini, sekolah tersebut dapat menyelenggarakan UN sendiri tanpa menumpang ke sekolah lain.

 

"Pemberian Akreditasi itu diberikan setelah dilakukan penilaian oleh tim dari Depag, akhirnya sekolah tersebut mendapat pengakuan resmi menjadi suatu lembaga penyelenggara pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam. Oleh karenaya kita juga merasa bersyukur dengan berdirinya MTs itu, sehingga masyarakat dapat terbantu menyekolahkan anaknya di bidang keagamaan Islam tanpa jauh - jauh harus ke luar kota," ungkap Zul Sukri Limbong.

Humas DPD Golkar Tuding Fraksi Golkar di DPRD Mandul

Keterangan Foto : BERI KETERANGAN : Hubungan Masyarakat (Humas) DPD P Golkar Kota Sibolga, Parulian Sihotang didampingi pengurus DPD lainnya, Salomo Nainggolan memberikan penjelasan terkait pemanggilan pimpinan dewan terhadap sejumlah pejabat di lingkungan Pemko Sibolga baru - baru ini. Foto : TIGOR MANALU

Terkait Pemanggilan Pejabat Pemko Sibolga oleh Pimpinan Dewan

Humas DPD Golkar Tuding Fraksi Golkar di DPRD Mandul

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Hubungan masyarakat (Humas) DPD Partai Golkar Kota Sibolga, Parulian Sihotang didampingi pengurus DPD lainnya, Salomo Nainggolan menuding fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sibolga mandul.

 

Pasalnya pimpinan dewan melakukan pemanggilan pejabat Pemko Sibolga hanya dengan undangan yang ditandatangani Wakil Ketua, sehingga kesannya Ketua DPRD Kota Sibolga Syahlul Situmeang yang nota bene kader Golkar dikangkangi.

 

"Hal ini menjadi tanda tanya besar dikalangan kader partai pohon beringin dan berharap fraksi Golkar yang ada di lembaga terhormat itu segera mengusutnya dan tidak tinggal diam saja atau mandul,"ungkap Parulian kepada wartawan di Sibolga, Selasa (28/4).

 

Ia mengetahui persis, keberadaan Ketua DPRD saat itu dalam keadaan sehat sehingga tidak ada alasan untuk diwakili, tetapi pada kenyataannya pimpinan dewan di lembaga terhormat tersebut melakukan pemanggilan pejabat tanpa tandatangan Ketua dewan.

 

"Pemanggilan itu sarat kita duga untuk "memberhentikan" Wali kota Sibolga, Sahat P Panggabean yang juga Ketua DPD P Golkar Kota Sibolga dari jabatannya yang masih akan berakhir Oktober 2010 mendatang, sehingga sangat disayangkan sekali fraksi Golkar terkesan membiarkan pemanggilan itu,"ujar Parulian Sihotang yang diamini Salomo Nainggolan.

 

Ditempat terpisah, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori yang dikonfirmasi wartawan perihal tudingan tersebut membantah tudingan yang menyebutkan bahwa Fraksi Golkar di DPRD Mandul.

 

"Tidak ada alasan menyebut fraksi Golkar mandul di DPRD Kota Sibolga, karena hingga saat  ini fraksi Golkar masih komit memperjuangkan kepentingan partai dan rakyat di negeri berbilang kaum kota Sibolga nauli,"tukasnya.

 

Menurutnya, terkait dengan pemanggilan pejabat Pemko oleh DPRD Kota Sibolga, itu urusan komisi A yang membidangi pemerintahan, sehingga tidak harus Ketua DPRD yang menandatangani undangan pemanggilan itu.

 

Untuk diketahui, pemanggilan pejabat Pemko oleh pimpinan dewan beberapa waktu lalu terkait kondisi kesehatan Wali kota Sibolga, Sahat P Panggabean yang dikabarkan sudah beberapa bulan tidak aktif masuk kantor.

 

Padahal dalam perundang - udangan yang berlaku yakni UU No 23 Tahun 2003 tentang pemerintahan daerah, disebutkan kepala daerah dianggap berhalangan tetap apabila tidak dapat melaksanakan tugas selama 6 bulan berturut - turut.

 


PO.Ode Libas PO.Nusa, 2 – 0

Keterangan Foto : PERTANDINGAN : Tim kesebelasan PO.Ode behasil melibas kesebelasan PO.Nusa pada pertandingan lanjutan Kompetisi Pengcab PSSI Sibolga Divisi I, dengan Scor 2 – 0, di Stadion Horas Sibolga. Foto : TIGOR MANALU


Kompetisi Pengcab PSSI Sibolga

PO.Ode Libas PO.Nusa, 2 – 0

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Tim kesebelasan PO.Ode berhasil melibas kesebelasan PO.Nusa pada pertandingan lanjutan Kompetisi Pengcab PSSI Sibolga Divisi I, dengan Scor 2 – 0, di Stadion Horas Sibolga, Kemarin.

Sedangkan di Divisi II hari yang sama, Kesebelasan PO.Bank Sumut Sibolga kalah telak melawan PO.Gupala 1-4.

 

Pada pertandingan antara PO.Ode dengan PO.Nusa, sejak menit - menit awal babak pertama permainan kedua kesebelasan berlangsung sengit dan mampu memperlihatkan permaian terbaiknya, sehingga dapat memukau ratusan pecandu sikulit bundar yang memedati Stadion Horas Sibolga yang berkapasitas 800 penonton.

 

Tim PO.Nusa yang ditangani pelatih kawakan Kota Sibolga, Ilan Panggabean berupaya membongkar pertahanan PO.Ode yang diarsiteki R Effendi, namun belum mampu membuahkan gol. Sedangkan PO.Ode yang dimotori Lindo dan Sukran mampu membuat peluang - peluang yang cukup membahayakan jantung pertahanan PO.Nusa.

 

Di menit ke 8, PO.Ode melancarkan serangan balik yang cukup berbahaya kekubu pertahanan PO.Nusa, akibat kencangnya serangan balik yang dilancarkan oleh anak - anak PO.Ode, pemain PO.Nusa, Fauzi yang ingin menyelamatkan gawannya melakukan kecerobohan dengan menendang bola kegawangnya sendiri, sehingga gagal diantisipasi penjaga gawang PO.Nusa yang dijaga Sabar Gultom.

 

Dengan hasil bunuh diri tersebut, para pemaian PO.Ode semakin rajin melakukan penekanan kekubu pertahanan PO.Nusa. Sedangkan PO.Nusa yang tertekan berupaya untuk bangkit, namun hingga babak pertama berakhir, kedudukan tidak berubah untuk PO.Ode 1 - 0.

 

Memasuki babak kedua, kedua kesebelasan saling melancarkan serangan dengan permainan bola pendek antar pemain, sehingga kedua kesebelasan sering melakukan pelanggaran, di mana kaki para pemain beradu yang cukup keras dan terlihat menjurus permainan kasar, sehingga wasit Rubino berkali - kali memberikan peringatan kepada kedua pemain dan mengeluarkan kartu kuning.

 

Namun, pada menit ke 57 pertandingan terpaksa dihentikan sejenak, di mana terjadi insiden yang mengakibatkan wasit mengeluarkan kartu merah kepada pemain PO.Ode, Eko karena dua kali mendapatkan kartu kuning dan sempat memicu protes dari kubu PO.Ode, namun akhirnya keputusan wasit itu dapat diterima oleh Official PO.Ode.

 

Di menit ke 67, pemain sayap kanan PO.Ode, Lindo melakukan tendangan keras dari luar kotak finalti kearah gawang PO.Nusa yang dijag Sabar Gultom, bobol, sehingga scor berubah 2 - 0 untuk PO.Ode hingga babak kedua berakhir.   

 

Pada pertandingan tersebut, wasit Rubino mengeluarkan empat kartu kuning untuk pemain PO.Ode masing – masing, Eko, Acun, Rahim dan Eko (kartu merah), sedangkan untuk pemain PO.Nusa mendapatkan empat kartu kuning masing – masing Masdi, Chandra, Dian dan Budi S.

 

Sementara itu, pada pertandingan Divisi II, sebelumnya PO.Bank Sumut mengalami kekalahan telak, 4 - 1 melawan PO.Gupala. Dan keempat Gol untuk PO.Gupala masing - masing dicetak oleh Teguh, Hendrianto, Alwi dan Hendrianto. Sedangkan satu - satunya gol untuk PO.Bank Sumut Sibolga diciptakan oleh Dedy Setiawan.

 

 

 

 


Anwar Jambak Pimpin Warga Minang di Sibolga - Tapteng

Keterangan Foto : SERAHKAN PATAKA : Ketua BM3 Sumut, Djanius Djamin saat menyerahkan Pataka Organisasi kepada Ketua BM3 Sibolga - Tapteng, Anwar Jambak pada acara pelantikan pengurus BM3 Sibolga - Tapteng, di lapangan Simare - mare Sibolga. Foto : TIGOR MANALU

 

Anwar Jambak Pimpin Warga Minang Sibolga - Tapteng

TIGOR MANALU  -  SIBOLGA

Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3) Propinsi Sumatera Utara, Djanius Djamin melantik Anwar Jambak sebagai Ketua BM3 Sibolga - Tapteng beserta pengurus lainnya periode 2008 – 2013, di lapangan Simaremare, kota Sibolga, Selasa (28/4).

 

Acara pelantikan yang dihadiri pengurus BM3 Sumut, Wali kota Sibolga diwakili Assisten I, Syaiful Bahri Hasibuan, Wakil Bupati Tapteng, MA Effendy Pohan, Ketua DPRD Sibolga, Syahlul Umur Situmeang, Kajari Sibolga, Chairuddin Sipahutar, Pimpinan Bank Indonesia (PBI) Sibolga, Androecia Darwis, Pimpinan Bank Sumut Sibolga, Saidi, Kapolresta Sibolga diwakili Kasat Intelkam, AKP Sutedja Atmadja, tokoh adat Sibolga - Tapteng, Raja Djaffar Hutagalung tersebut diawali pelepasan karnaval Bendi (sado) dan karnaval etnis dari depan Mesjid Agung Sibolga jalan Diponegoro menuju Jalan Damai dan berakhir di lapangan Simaremare.

 

Ketua BM3 Sibolga - Tapteng, Anwar Jambak mengatakan, penduduk Sibolga dan Tapteng terdiri dari beragam suku dan etnis, ada suku Batak, Aceh, Bugis, Melayu, India, Tionghoa, Nias, Minang dan lainnya. Masing - masing memiliki adat istiadat yang kuat, punya falsafat hidup yang kokoh, kendati bahasanya berbeda, namun mampu berkomunikasi dengan baik, hidup rukun, damai, setia kawan, penuh kebersamaan, dan saling tolong menolong.

 

"Itu semua adalah aset daerah yang sangat berharga dan tiada tara nilainya, sekaligus menjadi modal dasar pembangunan dua daerah di pantai Barat Sumut ini. Makanya masyarakat Sibolga-Tapteng itu dijuluki berbilang kaum, saiyo sakato dan diharapkan dapat mencapai tujuan hidup bersama,"sebutnya.

 

BM3 Sibolga - Tapteng ini merupakan sebuah organisasi urang awak sebagai payung panji bagi masyarakat Minang di perantauan dan sebagai wadah atau sistem kerjasama dengan 12 organisasi Minang yang ada di daerah ini di antaranya, PMPP, BUMIM, IWS, IKSP, KATAR, IKPSB, PPKPLB, IKSB, PKDP, IKB, IKPAL dan IKMB.

 

"Oleh karenanya, Saya mengajak kita semua organisasi Minang untuk bersama-sama ikut ambil bagian dalam pembangunan di kota Sibolga dan Tapteng serta mendukung seluruh kebijakan pemerintah. Disamping itu kita juga harus pandai beradaptasi di negeri berbilang kaum ini," papar Anwar.

 

Pihaknya juga berharap, seluruh warga Minang di perantauan untuk bersatu padu dan selalu menjalin hubungan silaturahmi di lingkungannya, jauhkan sifat individualisme, kuatkan persatuan dan kesatuan, biasakan sikap berembuk dengan lingkungan masyarakat seperti pepatah Minang, saciok bak Ayam, sadanciang bak basi. Duduak surang dibuleti, kato basamo dipaiyokan.

 

Sementara itu, Ketua BM3 Sumut, Djanius Djamin mengaku bangga dan bahagia karena dapat melantik satu lagi pengurus baru BM3 di Sumut yakni, BM3 Sibolga - Tapteng.

 

Kepada pengurus, guru besar dunia pendidikan di Sumut ini juga meminta ketua terpilih agar segera mungkin melakukan rapat menciptakan program yang cukup bermanfaat dan dapat dirasakan bagi warga Minang dan pemerintah.

 

"Namun kepada pemerintah dua daerah saya menitipkan organisasi BM3 serta dapat memberikan bantuan terutama bantuan sebidang tanah dimanapun untuk membangun sebuah gedung bagi organisasi ini," tukas Djanius Djamin.

 

 

Senin, 27 April 2009

Direktur Akper Sibolga Aniaya Mahasiswa Sampai Pingsan

Keterangan : TUNJUKKAN LUKA : Seorang mahasiswa Akper Nauli Husada Sibolga, Uli Daud Saragih (23), penduduk jalan Kesturi, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga didampinggi ibunya saan menunjukkan luka – lukanya, akibat dianiaya Oknum Direktur Akper Nauli Husada Sibolga berinisial Ronald Sagala. Foto : TIGOR MANALU

 

Keterangan Foto : BERI KETERANGAN : Kapolsek Sibolga Selatan Iptu D Habeahan saat dikonfirmasi di Mapolresta Sibolga dan membenarkan adanya laporan pengaduan seorang Mahasiswa Akper Nauli Husada Sibolga atas nama Uli Daud Saragih yang dianiaya oleh Direktur Akper Nauli Husada Sibolga berinisial Ronald Sagala. Foto : TIGOR MANALU

 

Direktur Akper Sibolga Aniaya Mahasiswa Sampai Pingsan

TIGOR MANALU  -  SIBOLGA

Oknum Direktur Akademi Keperawatan (Akper) Nauli Husada Sibolga berinisial Ronald Sagala menganiaya seorang mahasiswanya, Uli Daud Saragih (23), penduduk jalan Kesturi, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga hingga tidak sadarkan diri (pingsan). Ironisnya, akibat penganiayaan itu juga dada korban biram hingga ke ulu hatinya.

 

Peristiwa ini terjadi, Sabtu malam (25/4) lalu, ketika korban berada di dalam kamar tidur asrama pergururan tinggi itu di jalan Sudirman, Kelurahan Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga. Saat itu oknum Direktur tersebut mendadak masuk ke kamar tidur korban dan langsung mendaratkan pukulan ke bagian tubuh korban.

 

Merasa tidak senang dengan perbuatan Oknum Direktur Akper ini, malam itu juga korban lari meninggalkan asrama dan langsung melaporkan tindakan kekerasan itu kepada kedua orang tuanya. Esok harinya (Minggu, 26/4) korban didampingi Ibu dan saudara – saudaranya serta dua orang teman satu kuliahnya di Akper Nauli Husada Sibolga resmi melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polsek Sibolga Selatan. Selanjutnya mahasiswa tingkat dua semester empat Akper Nauli Husada Sibolga tersebut, menjalani visum di RSU FL Tobing Sibolga.

 

Korban Uli Daud Saragih saat dikonfirmasi Global, Senin (27/4) dikediamannya menuturkan kronologis pemukulan yang dirasakannya. Ia mengaku, tidak tahu menahu apa penyebab dirinya dipukuli berkali - kali oleh oknum Direktur Akper Nauli Husada tersebut.

 

Menurut ceritanya, Sabtu (25/4) malam kemarin sekitar pukul 23.00 WIB, Ia bersama teman – temannya main gitar di lantai empat asrama Akper Nauli Husada Sibolga untuk buang suntuk, karena nggak bisa keluar asrama pada malam Minggu. Tiba - tiba RS selaku Direktur juga dosen Akper mendatanginya dan menggeledah seorang temannya yang kebetulan memiliki hand phone. Setelah hand phone ditemukannya, tiba - tiba Ia dipanggil dan langsung dipukuli berkali - kali dihadapan teman - temannya, hingga sempat tidak sadarkan diri sejenak.

 

"Setelah saya dipukuli hingga muntah - muntah, saya lalu minta tolong kepada teman saya untuk mengantar pulang ke rumah orang tua saya di Jalan Kesturi Sibolga. Kami pun berhasil melarikan diri dari belakang asrama Akper Nauli Husada,"tutur Uli.

 

Pengakuan korban Uli Daud Saragih ini dikuatkan oleh dua orang teman satu kelas korban, yakni Rio Subahari Tambunan (21) dan Roi Simanjuntak (20), yang melihat langsung aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum Direktur Akper Nauli Husada Sibolga tersebut.

 

"Kami tidak tahu apa alasan Pak RS selaku Direktur memukuli Uli Daud Saragih hingga muntah - muntah. Setelah pemukulan itu, kami menolong korban untuk pulang ke rumahnya tanpa permisi dari pihak asrama," ujar mereka berdua.

 

Sementara itu, ibu korban R Panjaitan (53), berprofesi sebagai Guru SD Negeri di Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), tidak terima dengan perlakuan oknum Direktur Akper tersebut.

 

"Saya menyekolahkan anak bungsu saya ini untuk mendapatkan pendidikan dan ilmu sesuai jurusannya, bukan untuk dipukuli. Saya sudah 34 tahun lebih menjadi guru SD tidak pernah memukuli murid, oleh karena itu saya tidak terima dengan perlakuan ini,"tukasnya.

 

Di kesempatan itu, Ibu korban tersebut meminta aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelaku pemukulan terhadap anaknya dan meminta pihak yayasan untuk memecat Direktur sekaligus dosen tersebut dari Akper Nauli Husada Sibolga.

 

Senada dengan itu, Anto Saragih, abang kandung korban juga tidak ingin berdamai dengan oknum Direktur tersebut. "Saya ingin oknum Direktur itu masuk penjara dan dipecat dari jabatannya sebagai Direktur Akper Nauli Husada. Sebab, tindakannya sudah tidak logika dan beretika,"tandas Anto.

 

Di tempat terpisah, Kapolsek Sibolga Selatan Iptu D Habeahan saat dikonfirmasi Global di Mapolresta Sibolga membenarkan adanya laporan pengaduan seorang Mahasiswa Akper Nauli Husada Sibolga atas nama Uli Daud Saragih ke Mapolsek Sibolga Selatan.

 

"Kita sudah melayangkan surat pemanggilan kepada saksi – saksi untuk dimintai keterangan mereka Besok (sebut hari ini Selasa (28/4) ) mengenai kasus pemukulan tersebut. Kalau para saksi ini datang,  Rabu (29/4) depan kita sudah bisa memanggil dan memeriksa oknum Direktur itu,"tukasnya.

 

Kapolsek Sibolga Selatan ini mengakui setelah kejadian itu, oknum Direktur Akper Nauli Husada tersebut beberapa kali datang menemuinya di Mapolsek menyampaikan penyesalan dan rasa khilafnya yang telah terlanjur melakukan hal sedemikian.

 

"Saat kita bincang – bincang itu, beliau (Direktur Akper – red) mengaku, kalau perbuatan itu dilakukannya untuk menegakkan disiplin di dalam Asrama. Karena selama ini, masyarakat selalu mengeluhkan suara – suara ribut dari Asrama,"ungkap Habeahan.

 

Menurut Habeahan, saat itu memang, korban sedang bermain gitar sambil bernyanyi – nyayi di lantai IV gedung Asrama bersama teman - temannya. Sedangkan Direktur bersama dosen Akper lainnya melaksanakan Razia ke kamar – kamar para Mahasiswa/i setempat. Saat razia itu, oknum Direktur tersebut kebetulan mendengar suara nyayian korban yang sudah tidak asing lagi baginya.

 

"Karena masyarakat sering komplein ke Akper ini, oknum Direktur tersebut selanjutnya mendatangi kamar korban yang telah menghentikan kegiatannya setelah mengetahui razia para dosen dari adik kelasnya,"jelasnya.

 

"Meski demikian, tindakan oknum Direktur  tersebut tetap salah, karena telah melakukan kontak fisik. Kalau dalam UU, oknum Direktur ini dapat dijerat pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal 2,5 tahun,"pungkas Kapolsek Sibolga Selatan, Iptu D Habeahan.

 

Ketua Dewan Pendidikan Kota Sibolga, Agus Salim Harahap ketika dikonfirmasi dikediamannya menyayangkan kejadian yang mencoreng dunia pendidikan di Kota Sibolga tersebut.

 

Menurutnya, cara – cara atau tindakan – tindakan seperti itu sudah tidak zamannya lagi dan tidak dapat dibenarkan, apalagi sampai memberikan hukuman fisik karena hal sedemikian tidak sesuai dengan kode etik dunia pendidikan.

 

Seharusnya, imbuh Agusalim, oknum tersebut tidak sampai melakukan tindakan represif seperti itu, sebab yang namanya lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi (PT), memilki statuta (aturan) yang mengatur hal – hal terkait tugas dan kewajiban dosen serta Mahasiswa.

 

"Artinya, oknum tersebut seharusnya menjalankan dan mempedomani hal ini, Ia harus terlebih dahulu memeriksa dengan baik apakah itu orangnya, apa tindakannya dan bagaimana dampaknya dan apa konsekuensinya jika itu benar. Sehingga tidak harus melakukan hal seperti itu yang sampai membunuh karakter seseorang. Apalagi anak – anak tersebut dipersiapkan untuk masa depan,"tukas Mantan Wakil Wali Kota Sibolga ini.

 

Ia berharap, permasalahan ini dapat diselesaikan sebaik mungkin kalau memang bisa diselesaikan secara kekeluargaan (perdamaian), tetapi jika tidak tidak, pihak – pihak terkait apakah itu pemilik yayasan atau penegak hukum agar mengambil tindakan tegas.

 

Selain itu, Agus juga berharap, para pelaku – pelaku pendidikan khususnya para tenaga guru dan dosen agar mempedomani aturan dalam lembaganya masing – masing terutama kepada pimpinan setiap lembaga kiranya mampu memberikan contoh yang baik.

 

Sementara itu, Direktur Akper Nauli Husada Sibolga, Ronald Sagala sampai berita ini naik tidak berhasil ditemui baik di lokasi kerjanya bahkan dikediamannya di jalan Sudirman, Kelurahan Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga.

 

"Kami tidak tahu dimana Bapak, bahkan kami juga sedang mencari dia," kata beberapa tenaga dosen Akper tersebut.