Keterangan Foto : SURAM : Anak – anak yang sedang meramaikan acara peresmian gedung puskesmas di Kecamatan Suka Bangun tampak asik duduk di depan gedung Puskesmas Suka Bangun. Pada umumnya, anak – anak didaerah ini memiliki masa depan suram, karena orang tua mereka kebanyakan hanya mampu menyekolahkan hingga tingkat SMP. Foto : TIGOR MANALU GLOBAL
Sarana Pendidikan di Kecamatan Suka Bangun Minim
Anak – Anak Terancam Putus Sekolah
Anak – Anak Terancam Putus Sekolah
TIGOR MANALU GLOBAL TAPTENG
Para orang tua di Kecamatan Suka Bangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) meliputi enam desa masing – masing desa Pulo Pakkat 1, Pulo Pakkat 2 atau trans baru, Janji Maria, Tebing tinggi, Sihadatuon dan Sihapas ternyata telah lama mencemaskan keberlangsungan masa depan anak – anak mereka.
Pasalnya, karena kondisi perekonomian tidak menguntungkan dan kurangnya sarana pendidikan, para orang tua di daerah itu mengharapkan kepada pemerintah membangun gedung sekolah SMP dan SMA di Kecamatan Suka Bangun.
Menurut penuturan orang – orang tua desa Pulo Pakkat seperti Mangiring Simanjuntak (48) dan Gortap Nainggolan (49), selama ini, para orang tua di Kecamatan Suka Bangun terpaksa berjibaku dalam menyekolahkan anak – anaknya. Bahkan tak jarang, dari para orang tua tersebut terpaksa mengambil keputusan sepihak menghentikan laju pendidikan anak – anaknya untuk tidak bersekolah lagi atau melanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi semisal ketingkat SMP dan SMA.
Hal tersebut selain didasari ketiadaan sarana pendidikan seperti gedung SMA di Kecamatan Suka Bangun juga akibat tingkat kehidupan masyarakat di daerah ini yang masih memprihatinkan. Sebab, untuk melanjutkan pendidikan anak – anaknya ke tingkat pendidikan lebih tinggi, para orang tua harus memberangkatkan anak - anaknya keluar dari kecamatan bersekolah ke daerah lain seperti ke Kecamatan Sibabangun atau ke Kecamatan Batangtoru, kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
“Makanya karena kondisi ini, para orang tua di daerah ini terpaksa memberhentikan kelanjutan pendidikan anak – anaknya. Akibatnya, banyak anak – anak disini hanya mengecap pendidikan setingkat SD dan SMP,”ujar Maringan Simanjuntak kepada Global, Kamis (26/2).
Gortap Nainggolan menambahkan, sejak dulu sampai kecamatan Suka Bangun dimekarkan 2007 lalu, yang ada baru gedung sekolah dasar (SD) sebanyak empat (4) unit yang terdapat di desa Pulo Pakkat 1 dan Pulo Pakkat 2, Tebing tinggi dan Sihadatuon. Sedangkan gedung SMP dan SMA, masih berada di Kecamatan induk yakni Kecamatan Sibabangun.
“Makanya, untuk melanjutkan pendidikan, anak – anak harus keluar ke daerah lain. Namun, mengingat lokasi ini masih terisolir dan tidak semua orang tua mampu menyekolahkan anak – anaknya ke luar daerah, sehingga tingkat pendidikan anak – anak di daerah ini maksimal hanya batas SMP,”tukasnya.
Atas dasar itu semua, mewakili para orang tua di Kecamatan Suka Bangun, kedua orang tua ini berharap, pemerintah kiranya berkenan membangun gedung SMP dan SMA di daerah Kecamatan Suka Bangun. Tujuannya, selain untuk meningkatkan ilmu pendidikan para anak – anak, juga untuk melepaskan Kecamatan Suka bangun dari keterbelakangan (keterisoliran) seperti selama ini.
# Air Bersih Masih Memprihatinkan
Selain kendala masih minimnya sarana pendidikan di daerah kecamatan Suka Bangun, ternyata sarana air bersih dan fasilitas umum lainnya seperti fasilitas jalan dan transoprtasi juga menjadi faktor kendala berikutnya bagi warga daerah itu.
Menurut Kepala Lorong (keplor) Pulo Pakkat 1, Kecamatan Suka Bangun, S Simangunsong, untuk sarana air bersih, masyarakat disini pada umumnya masih memanfaatkan air galian (air sumur) yang jauh dari unsur kesehatan. “Ini terjadi, karena sampai sekarang, Kecamatan Suka Bangun masih belum dimasuki tali air dari PDAM,”katanya.
Demikian dengan sarana jalan dan transportasi, dengan masih banyaknya jalan – jalan di daerah ini yang belum dapat diperbaiki dan dibangun. Sehingga, masyarakat petani mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil komoditi pertaniannya seperti Karet, Padi, Sawit dan lainnya.
“Terkait permasalahan ini semua, saya selaku Keplor sudah menyampaikan kondisi ini pada setiap rapat Musrembang Kecamatan,”ungkap Simangunsong.
# Kita Lihat 1 – 2 Tahun ini
Camat Kecamatan Suka Bangun Raja Asi Purba yang dikonfirmasi Global, membenarkan seluruh permasalahan yang dihadapi masyarakat di daerah tersebut baik permasalahan pendidikan, sarana air bersih dan sarana dan prasarana jalan.
“Namun, kapan semua ini terealisasi, belum bisa kita pastikan dan kita tunggu saja 1 – 2 tahun ini,”tandasnya.
Dikatakannya, seluruh permasalahan ini sebenarnya sudah dibawakan dalam setiap rapat Musyawarah Pegembangan Kecamatan (Musrembang) bersama dengan seluruh kepala desa, para kepala lorong dan para tokoh masyarakat di daerah ini.
Sebagai realisasi dari hasil rapat Musrembang tersebut katanya, pemerintah daerah Tapteng sudah mengambil beberapa langkah dan kebijakan seperti yang telah dilaksanakan pada tahun lalu yakni memperbaiki jalan kabupaten dan pembangunan puskesmas Suka Bangun.
“Demikian pada tahun ini, juga akan diteruskan perbaikan/pembangunan jalan – jalan serta rencana pembuatan tali air bersama – sama warga mengambil mata air dari daerah ini untuk kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK),”tukasnya.
Tentang pembangunan gedung sekolah SMP dan SMA, Camat yang terkenal supel ini belum bisa mematikannya sampai sekarang. “Kita tunggu saja dalam 2 tahun ini, mudah – mudahan ada program pemerintah untuk membangun gedung sekolah di daerah ini,”tukasnya.
Para orang tua di Kecamatan Suka Bangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) meliputi enam desa masing – masing desa Pulo Pakkat 1, Pulo Pakkat 2 atau trans baru, Janji Maria, Tebing tinggi, Sihadatuon dan Sihapas ternyata telah lama mencemaskan keberlangsungan masa depan anak – anak mereka.
Pasalnya, karena kondisi perekonomian tidak menguntungkan dan kurangnya sarana pendidikan, para orang tua di daerah itu mengharapkan kepada pemerintah membangun gedung sekolah SMP dan SMA di Kecamatan Suka Bangun.
Menurut penuturan orang – orang tua desa Pulo Pakkat seperti Mangiring Simanjuntak (48) dan Gortap Nainggolan (49), selama ini, para orang tua di Kecamatan Suka Bangun terpaksa berjibaku dalam menyekolahkan anak – anaknya. Bahkan tak jarang, dari para orang tua tersebut terpaksa mengambil keputusan sepihak menghentikan laju pendidikan anak – anaknya untuk tidak bersekolah lagi atau melanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi semisal ketingkat SMP dan SMA.
Hal tersebut selain didasari ketiadaan sarana pendidikan seperti gedung SMA di Kecamatan Suka Bangun juga akibat tingkat kehidupan masyarakat di daerah ini yang masih memprihatinkan. Sebab, untuk melanjutkan pendidikan anak – anaknya ke tingkat pendidikan lebih tinggi, para orang tua harus memberangkatkan anak - anaknya keluar dari kecamatan bersekolah ke daerah lain seperti ke Kecamatan Sibabangun atau ke Kecamatan Batangtoru, kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
“Makanya karena kondisi ini, para orang tua di daerah ini terpaksa memberhentikan kelanjutan pendidikan anak – anaknya. Akibatnya, banyak anak – anak disini hanya mengecap pendidikan setingkat SD dan SMP,”ujar Maringan Simanjuntak kepada Global, Kamis (26/2).
Gortap Nainggolan menambahkan, sejak dulu sampai kecamatan Suka Bangun dimekarkan 2007 lalu, yang ada baru gedung sekolah dasar (SD) sebanyak empat (4) unit yang terdapat di desa Pulo Pakkat 1 dan Pulo Pakkat 2, Tebing tinggi dan Sihadatuon. Sedangkan gedung SMP dan SMA, masih berada di Kecamatan induk yakni Kecamatan Sibabangun.
“Makanya, untuk melanjutkan pendidikan, anak – anak harus keluar ke daerah lain. Namun, mengingat lokasi ini masih terisolir dan tidak semua orang tua mampu menyekolahkan anak – anaknya ke luar daerah, sehingga tingkat pendidikan anak – anak di daerah ini maksimal hanya batas SMP,”tukasnya.
Atas dasar itu semua, mewakili para orang tua di Kecamatan Suka Bangun, kedua orang tua ini berharap, pemerintah kiranya berkenan membangun gedung SMP dan SMA di daerah Kecamatan Suka Bangun. Tujuannya, selain untuk meningkatkan ilmu pendidikan para anak – anak, juga untuk melepaskan Kecamatan Suka bangun dari keterbelakangan (keterisoliran) seperti selama ini.
# Air Bersih Masih Memprihatinkan
Selain kendala masih minimnya sarana pendidikan di daerah kecamatan Suka Bangun, ternyata sarana air bersih dan fasilitas umum lainnya seperti fasilitas jalan dan transoprtasi juga menjadi faktor kendala berikutnya bagi warga daerah itu.
Menurut Kepala Lorong (keplor) Pulo Pakkat 1, Kecamatan Suka Bangun, S Simangunsong, untuk sarana air bersih, masyarakat disini pada umumnya masih memanfaatkan air galian (air sumur) yang jauh dari unsur kesehatan. “Ini terjadi, karena sampai sekarang, Kecamatan Suka Bangun masih belum dimasuki tali air dari PDAM,”katanya.
Demikian dengan sarana jalan dan transportasi, dengan masih banyaknya jalan – jalan di daerah ini yang belum dapat diperbaiki dan dibangun. Sehingga, masyarakat petani mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil komoditi pertaniannya seperti Karet, Padi, Sawit dan lainnya.
“Terkait permasalahan ini semua, saya selaku Keplor sudah menyampaikan kondisi ini pada setiap rapat Musrembang Kecamatan,”ungkap Simangunsong.
# Kita Lihat 1 – 2 Tahun ini
Camat Kecamatan Suka Bangun Raja Asi Purba yang dikonfirmasi Global, membenarkan seluruh permasalahan yang dihadapi masyarakat di daerah tersebut baik permasalahan pendidikan, sarana air bersih dan sarana dan prasarana jalan.
“Namun, kapan semua ini terealisasi, belum bisa kita pastikan dan kita tunggu saja 1 – 2 tahun ini,”tandasnya.
Dikatakannya, seluruh permasalahan ini sebenarnya sudah dibawakan dalam setiap rapat Musyawarah Pegembangan Kecamatan (Musrembang) bersama dengan seluruh kepala desa, para kepala lorong dan para tokoh masyarakat di daerah ini.
Sebagai realisasi dari hasil rapat Musrembang tersebut katanya, pemerintah daerah Tapteng sudah mengambil beberapa langkah dan kebijakan seperti yang telah dilaksanakan pada tahun lalu yakni memperbaiki jalan kabupaten dan pembangunan puskesmas Suka Bangun.
“Demikian pada tahun ini, juga akan diteruskan perbaikan/pembangunan jalan – jalan serta rencana pembuatan tali air bersama – sama warga mengambil mata air dari daerah ini untuk kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK),”tukasnya.
Tentang pembangunan gedung sekolah SMP dan SMA, Camat yang terkenal supel ini belum bisa mematikannya sampai sekarang. “Kita tunggu saja dalam 2 tahun ini, mudah – mudahan ada program pemerintah untuk membangun gedung sekolah di daerah ini,”tukasnya.