Sabtu, 28 Februari 2009

Dua Unit RPH, DKPP Sibolga Targetkan PAD Rp45 Juta
TIGOR MANALU GLOBAL SIBOLGA
Tahun Anggaran 2009, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) kota Sibolga membuat target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp45 juta dari 2 Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada dijalan Sudirman, kelurahan Aek Parombunan dan Santeong, Kelurahan Pancuran Gerobak, Sibolga.
“Target PAD itu, akan diperoleh dari Perda restribusi RPH yang ditetapkan Pemko Sibolga, yakni Rp18 ribu per ekor untuk hewan kerbau dan Rp6 ribu per ekornya untuk hewan Babi. Namun dari 4 pedagang Daging Kerbau dan Sapi di Sibolga hanya 1 pedagang yang sering memanfaatkan RPH di Kelurahan Aek Parombunan,”ungkap Kepala Dinas (Kadis) KPP kota Sibolga, Hendra Darmalius didampingi Kabag Humas DT Tamba kepada Global, di ruang Kerjanya, Jum’at (27/2).
Menurutnya, pada hari - hari biasa, dari 4 pedagang daging kerbau, hanya 1 yang sering memanfaatkan, sedangkan 3 pengusaha lainnya, jarang memanfaatkan RPH itu. Namun, pada hari - hari besar keagamaan seperti menjelang bulan puasa, Hari Raya Idul Fitri, Hari Natal dan Tahun Baru, pengusaha tersebut lebih banyak memotong kerbau maupun sapi diluar RPH, dan kita tidak mengetahui apa alasan mereka, sehingga lebih suka memotong hewan diluar RPH yang sudah disediakan Pemko Sibolga.
“Kalau hari - hari biasa, pengusaha daging di Kota Sibolga, rata - rata memotong 1 ekor Kerbau atau Sapi setiap pedagang di RPH. Akan tetapi kalau hari - hari besar keagamaan para pedagang memotong kerbau atau sapi hingga 2 ekor atau lebih, itupun setelah mantri hewan memeriksa keberadaan hewan yang akan dipotong,”tukasnya.
Dikatakan Hendra, daging Kerbau atau Sapi lebih laku pada hari - hari besar keagamaan bila dibanding dengan hari biasa, karena masyarakat kota Sibolga lebih cenderung mengkonsumsi ikan laut dan ayam potong. Di mana harga ikan laut dan ayam potong jauh lebih murah dari harga daging kerbau maupun daging Sapi yang masih dapat dijangkau oleh masyarakat dalam situasi krisis global saat ini.
“Sementara itu, RPH khusus Babi di daerah Santeong Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota, pada hari - hari biasa, 5 pengusaha pedagang daging Babi melakukan pemotongan antara 12 ekor hingga 14 ekor per harinya. Namun, pada hari besar keagamaan umat kristiani pedagang melakukan pemotongan hingga 20 ekor lebih per harinya dan penjualan daging dilakukan di RPH tersebut,”ujar Darmalius sembari mengimbau agar pengusaha daging Kerbau dan Sapi dapat memanfaatkan RPH yang telah disediakan Pemko Sibolga, sehingga dapat menambah PAD yang digunakan untuk kemakmuran dan mensejahterakan masyarakat melalui pembangunan di kota Sibolga.

Tidak ada komentar: