Sabtu, 28 Februari 2009


Keterangan Foto : PROYEK ASAL JADI : Sekretaris LSM Farikal, Suryanto saat menunjukkan proyek jembatan gantung dengan palfon Rp400 juta yang dikerjakan CV Bintang Sibolga, di desa Jago - Jago Kecamatan Badiri, asal jadi dan kondisi fundasinya telah pecah, pada hal jembatan tersebut belum selesai dikerjakan. Foto : TIGOR MANALU GLOBAL


Akan Bahas Proyek Jembatan Asal Jadi di Desa Jago - Jago
LSM Farikal Kecewa, Jadwal DPRD Tapteng Tidak Jelas
TIGOR MANALU GLOBAL TAPTENG
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat Fakta Aktual Realita Ivestigasi Klarifikasi Liputan (Farikal) Sibolga - Tapteng mengaku kecewa dengan sikap DPRD Tapteng.
Pasalnya, undangan yang dilayangkan DPRD Tapteng kepada LSM Farikal untuk membahas keberadaan proyek jembatan di desa Jago - Jago Kecamatan Badiri, Tapteng yang diduga bermasalah dan asal jadi, direncanakan digelar Jumat (27/2) sekitar pukul 10:00 Wib dikantor DPRD Tapteng, malah molor.
Menyikapi hal itu, Ketua LSM Farikal, Hermansyah didampingi sekretarisnya, Suryanto dan anggota, Helmi kepada Global mengatakan, bahwa mereka telah hadir di kantor DPRD Tapteng sekira pukul 09.30 Wib untuk menghadiri undangan tersebut.
”Namun, tunggu punya tunggu hingga pukul 10:30 Wib di kantor DPRD Tapteng, anggota DPRD Tapteng dari komis C selaku pengundang tidak satupun yang muncul – muncul dikantor itu. Pada hal dalam undangan itu juga akan dihadiri Kadis Pekerjaan Umum (PU) Tapteng, Marangkup Lumbantobing selaku pengelola proyek, itupun tidak hadir,”ungkap Hermansyah kesal.
Setelah ditanyakan kepada Sekretaris DPRD Tapteng S Siregar, lanjutnya, Sekretaris DPRD memberitahukan bahwa jadwal pertemuan itu ditunda dengan alasan Kepala Dinas PU Tapteng, Marangkup Lumbantobing sedang berada di Medan.
”Kami menilai, pertemuan itu sengaja ditunda antara pihak DPRD Tapteng dengan Kadis PU, karena terkait masalah proyek. Namun, sesuai undangan yang kami terima nomor 005/202/2009 tertangal 26 Februari 2009, jadwal tersebut tidak mungkin molor sehingga jadwal itu terkesan sengaja ditunda - tunda dengan alasan tidak masuk diakal,”ujar Hermansyah yang diamini rekannya.
Diakuinya, saat itu telah datang beberapa staf PU Tapteng di kantor DPRD Tapteng tepat waktu sekira pukul 10.00 Wib, tetapi karena Kadis PU tidak ada pertemuan itu malah ditunda.
“Yang kita sesalkan, kenapa Kadis PU tidak memberikan delegasi atau wewenang kepada staf yang membidangi permasalahan itu agar pertemuan berjalan. Indikasi seperti inilah yang kurang bisa diterima logika yang semuanya harus dikerjakan Kepala Dinas PU Tapteng, jadi apa fungsi staf itu kalau semua pekerjaan diborong Kadis,”tukasnya.
Dikatakannya, adapun hal yang dibicarakan bersama DPRD Tapteng, terkait dengan adanya temuan LSM Farikal bahwa pengerjaan Proyek Jembatan Gantung dengan palfon Rp 400 juta yang dikerjakan CV Bintang Sibolga, di desa Jago - Jago Kecamatan Badiri, asal jadi dan kondisi fundasinya telah pecah, pada hal jembatan tersebut belum selesai dikerjakan.
”Tentunya dengan perencanaan dan pengerjaannya yang diduga asal jadi, maka hasil dari pengerjaan proyek itu diduga telah merugikan uang negara. Dan kami yakin jembatan gantung tersebut tidak layak digunakan, kalau memang DPRD Tapteng tidak juga membicarakan masalah jembatan ini, kami juga akan melaporkannya ke Kejaksaan dan Polres Tapteng,”beber Hermansyah.
Sekretaris DPRD Tapteng, S Siregar saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pertemuan itu akan membicarakan proyek jembatan yang bermasalah di desa Jago – Jago, Kecamatan Badiri, Tapteng. Namun akibat Kadis PU Tapteng diluar Kota, maka pertemuan terpaksa ditunda.
”Karena Kadis PU tidak berada disini, maka pertemuan tentang Proyek jembatan bermasalah ditunda dan akan digelar pada Senin (2/3) mendatang. Dan kita berharap agar Pengurus LSM Farikal dapat memahaminya,”katanya.
Tapteng, 27 February 2009
Penulis Berita
TIGOR MANALU

Tidak ada komentar: