Selasa, 28 April 2009

DPRD Segera Panggil Direktur Akper Nauli Husada Sibolga

Keterangan Foto : BERI PENJELASAN : Ketua DPRD Kota Sibolga Syahlul Umur Situmeang, saat memberikan penjelasan menyikapi aksi kekerasan yang terjadi pada Mahasiswanya Akper Nauli Husada Kota Sibolga, Uli Daud Saragih. Dalam kesempatan itu, DPRD kota Sibolga akan memanggil Dikretur Akper Nauli untuk dimintai keterangannya. Foto : TIGOR MANALU

 

DPRD Segera Panggil Direktur Akper Nauli Husada Sibolga

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Kasus yang menimpa Uli Daud Saragih (23), Mahasiswa Akper Nauli Husada Sibolga mendapat respon positif dari DPRD Kota Sibolga. Bahkan dalam waktu dekat, lembaga perwakilan rakyat itu akan segera memanggil Direktur Akper Nauli Husada Sibolga, Ronald Sagala, untuk mengklarifikasi persoalan yang terjadi terkait aksi kekerasan yang dilakukannya.

 

Selain itu, lembaga rakyat itu juga akan mengundang Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga, Pengurus Yayasan Akbid dan Akper Nauli Husada, Dewan Pendidikan Kota Sibolga serta pihak – pihak terkait lainnya.

 

"Dalam waktu dekat pelaku – pelaku pendidikan di Kota ini akan kita panggil ke DPRD untuk mengklarifikasi persoalan yang mencoreng dunia pendidikan Kota ini,"ungkap Ketua DPRD Kota Sibolga, Syahlul Umur Situmeang kepada Global diruangkerjanya, Selasa (28/4).

 

Syahlul mengaku sangat kecewa atas peristiwa pemukulan terhadap seorang Mahasiswa Akper Sibolga tersebut. Dan menurutnya, perbuatan oknum Direktur tersebut sudah sangat memalukan, bahkan telah mencoreng dunia pendidikan kota Sibolga yang selama ini dibangun dengan bagus dan baik.

 

"Agar tindakan seperti ini jangan terulang kembali, kita akan mengundang pihak – pihak terkait membahas permasalahan tersebut, karena perbuatan Direktur itu sudah tidak dapat ditelorir,"ujar Sekretaris Partai Golkar Sibolga ini.

 

Menurut Syahlul, sebagai seorang pimpinan, seharusnya mampu memberikan contoh yang baik kepada dosen dan siswa, bukan malah melakukan tindakan – tindakan brutal yang dapat mencoreng dunia pendidikan atau sebuah lembaga yang dipimpinnya.

 

"Kalau pun ada sebuah permasalahan, itu kan bisa diselesaikan secara arif dan bijaksana dan bukan malah melakukan aksi kekerasan seperti itu. Apalagi dalam sebuah institusi pasti ada aturan – aturan main tentang bagaimana mengambil sebuah tindakan. Kenapa ini tidak dipedomani dan dilaksanakan, apalagi perbuatan seperti itu sudah tidak tepat lagi saat ini bahkan zaman dulu,"pungkasnya.

 

Agar perbuatan yang sama tidak terulang kembali, Imbuhnya, kepada semua pimpinan dan pelaku pendidikan langsung seperti guru atau dosen, agar mempedomani hal ini, guna dapat memberikan yang terbaik kepada siswa/mahasiswanya dan jangan melakukan hal atau tindakan – tindakan yang melanggar hukum guna pembangunan dan kemajuan pendidikan di Kota Sibolga khususnya.

 

Senada dengan itu, Mantan Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed), Djanius Djamin ketika dimintai Global tanggapannya saat berada di Sibolga, Selasa (28/4) juga melontarkan pernyataan dan sikap keras terkait peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan di Sibolga, apalagi itu dilakukan oleh seorang oknum Direktur.

 

Menurutnya, perbuatan oknum Direktur tersebut harus diproses dengan benar – benar sesuai dengan hukum, sehingga kedepannya kasus yang sama tidak terulang lain kali, sebab hal tersebut sangat menyalahi dan tidak dibenarkan dalam dunia pendidikan karena akan membuat gambaran pendidikan menjadi rusak.

 

"Kalau saya atasan di lembaga pendidikan tersebut, saya akan ambil tindakan tegas kepada oknum itu. Apakah berupa sanksi skors atau dikembalikan kepada Dinas bersangkutan kalau dia berasal dari sebuah lembaga pemerintah,"ungkap guru besar bergelar Profesor ini.

 

Sekedar mengingatkan, Oknum Direktur Akademi Keperawatan (Akper) Nauli Husada Sibolga berinisial Ronald Sagala menganiaya seorang mahasiswanya Uli Daud Saragih (23), penduduk jalan Kesturi, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga hingga tidak sadarkan diri (pingsan). Ironisnya, akibat penganiayaan itu juga dada korban biram hingga ke ulu hatinya.

 

Peristiwa ini terjadi Sabtu malam (25/4) lalu, ketika korban berada di dalam kamar tidur asrama pergururan tinggi itu di jalan Sudirman, Kelurahan Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga. Saat itu oknum Direktur tersebut mendadak masuk ke kamar tidur korban dan langsung mendaratkan pukulan ke bagian tubuh korban.

 

Sementara itu, sampai Selasa (28/4), Direktur Akper Nauli Husada Sibolga, Ronald Sagala saat akan dikonfirmasi Global selalu tidak ada di sekolah maupun di kediamannya guna memberikan penjelasan atas pemukulan tehadap salah seorang Mahasiswanya.

 

 

Tidak ada komentar: