Minggu, 26 April 2009

Pemerintah Abaikan Situs Sejarah di Kota Sibolga

Keterangan Foto : BERI KETERANGAN : Ahli Sejarah dari Universitas Negeri Medan (Unimed) saat memberikan keterangan kepada waratwan terkait dengan perlunya dibangun Museum sejarah di kota Sibolga, karena menurutnya, kota Sibolga merupakan kota unik di Sumatera Utara sama seperti Medan. Foto : TIGOR MANALU

 

Pemerintah Abaikan Situs Sejarah di Kota Sibolga

TIGOR MANALU  -  SIBOLGA

Kota Medan dan Kota Sibolga merupakan dua kota yang sangat unik dan menarik dibandingkan daerah – daerah lainnya di Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya, kedua daerah ini memiliki ikon/peninggalan - peninggalan sejarah serta memori yang banyak dan sangat perlu untuk dipelihara dan diselamatkan.

 

"Di kota Sibolga itu ada rumah pahlawan FL Tobing, mesin percetakan uang pada masa revolusi, menara air zaman penjajahan, bangunan – bangunan tua seperti benteng, sekolah, gereja dan rumah serta pelabuhan yang menjadi rebutan Inggris dan Belanda pada abad 16 lalu. Demikian dengan keberadaan pahlawan lainnya seperti Maraden Panggabean selaku pelaku sejarah jaman Jepang yang berasal dari sini,"ungkap Ketua Assosiasi Museum Indonesia Sumatera Utara (Ami Sumut), Phil Ikhwan Azhari kepada wartawan saat berada di Sibolga, Jum'at (24/4) lalu.

 

Phil mengaku prihatin melihat banyaknya situs – situs sejarah di Kota berbilang kaum Sibolga yang tidak dirawat dengan baik oleh pemerintah setempat, seperti bukti Rumah Pahlawan Nasional FL Tobing yang dijadikan menjadi rumah salah satu partai politik (parpol), mesin percetakan uang yang dimanfaatkan pada masa revolusi tetapi dibiarkan begitu saja di rumah salah satu warga.

 

"Demikian dengan menara air yang berada di kompleks wisata tangga  seratus. Pipa – pipa air berukuran besar menara itu terbuang begitu saja dekat bangunan, padahal menara air itu mungkin dibangun pada masa Rodi (kerja paksa) yang sama juga dengan objek wisata batu lobang,"ujarnya.

 

Ahli sejarah dari Universitas Negeri Medan (Unimed) ini mengemukakan, jika situs – situs sejarah Sibolga ini dikelola dengan baik melalui pembangunan sebuah museum, tentunya sangat bermanfaat dan membuat kebanggaan tersendiri bagi penduduk kota. Selain dapat menarik wisatawan, situasi daerah terutama dalam kancah perpolitikan bisa terpelihara dengan baik. Para caleg - caleg akan selalu mengingat sejarah demokrasi kota Sibolga yang sudah terbangun dengan baik sejak dulu seperti adanya parlementer Batak.

 

"Selain itu, tahun depan kurikulum pendidikan Sejarah akan berobah menjadi kurikulum berbasis daerah. Sehingga, anak – anak boleh melihat dan mengetahui apa saja situs – situs/ikon - ikon sejarah yang ada didaerahnya,"tukas Phil.

 

Seandainya, imbuh Phil, pembangunan Museum Sejarah Sibolga ini tidak secepatnya direspon oleh pemerintah daerah dan DPRD kota Sibolga, kota berbilang kaum nan penuh sejarah ini akan kehilangan roh, marwah dan masa lalunya tidak dikenang lagi atau hanya tinggal kenangan (memori).

 

"Kita lihat saja, saat ini disini sudah banyak bangunan – bangunan lama berbentuk rumah berubah oleh karena kepentingan ekonomi seperti yang terjadi di Kota Medan. Kalau ini tidak secepatnya diantisipasi, kota ini akan seperti kota – kota lain yang tidak memiliki kenangan. Jadi, sudah sewajarnya Wali Kota dan DPRD terpilih nanti memikirkan pendirian museum sejarah Sibolga,"papar dia.

 

Phil Ikhwan Azhari juga berharap, buku tentang sejarah keberadaan kota Sibolga perlu di tulis dengan benar dan sebaik mungkin, karena sejauh ini sejarah Sibolga tidak pernah dapat ditemukan di buku – buku sejarah manapun. Padahal, Kota Sibolga yang memiliki keunikan tersebut, pada abad 16 dulu dianggap memiliki peran penting, terbukti pelabuhan Sibolga termasuk pulau poncan dulunya menjadi objek rebutan tentara Inggris dan Belanda.

 

"Namun untuk menulis buku sejarah Sibolga ini perlu melibatkan ahli – ahli sejarah dari akademisi guna dapat diketahui apa sebenarnya peranan Sibolga dalam sejarah dunia,"tutur Phil.

 

Anggota DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumory saat dikonfirmasi sangat mendukung saran ahli sejarah dari Universitas Negeri Phil Ikhwan Azhari tersebut. Menurutnya, sejarah merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dilupakan terutama terhadap keberadaan objek – objek sejarahnya dan itu perlu untuk dipelihara serta dilestarikan.

 

"Kota Sibolga memang sudah sepantasnya memiliki museum sejarah mengingat banyaknya ikon – ikon sejarah di daerah ini. Untuk mewujudkan itu, saya selaku anggota DPRD Kota Sibolga siap memperjuangkan anggarannya di lembaga nanti,"kata caleg Golkar yang kemungkinan terpilih kembali periode 2009 – 2014 ini.

 

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga Rustam Manalu mengakui pentingnya keberadaan sebuah Museum sejarah di daerah berbilang kaum Sibolga.

 

"Namun untuk pembangunannya, kan harus dilihat dulu skala prioritas, sebab sudah ada disini perpustakaan daerah yang menyimpan data sejarah Sibolga dan gedung perjuangan. Kalau pun itu dibangun ya mungkin bisa bertahap,"tukasnya.

 

Tidak ada komentar: