Senin, 13 April 2009


Foto = H SYUKRAN J TANJUNG

DPRDSU Dukung Pemilu Ulang di Tapteng
TIGOR MANALU - TAPTENG
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsu Sumatera Utara (DPRDSU), H Syukran J Tanjung yang juga calon legislatif dari Partai Golkar menyatakan sangat mendukungan keinginan pihak - pihak dan Partai Politik (Parpol) diselenggarakan Pemilu ulang di kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Pasalnya, pelaksanaan Pemilu di kabupaten Tapteng jelas - jelas telah terjadi pelanggaran dan kecurangan yang telah dilakukan oleh beberpa pejabat Pemkab Tapteng, mulai dari perangkat Desa hingga di kecamatan sehingga membuat hati rakyat sakit.

“Saat ini, saya menanti dan menunggu serta mendukung pihak atau Parpol yang menginginkan pelaksanaan pemungutan suara ulang di kabupaten Tapteng, karena memang sejarahnya di Tapteng dari mulai pemilihan kepala daerah sampai legislatif telah terjadi intimidasi terhadap rakyat yang membuat hak demokrasi rakyat sakit,”ungkap Syukran J Tanjung kepada Global, di Sibolga, Senin (13/4).

Syukran mengaku, bahwa dirinnya sangat sedih dengan intimidasi yang dilakukan terhadap rakyat. Di mana akibat intimidasi tersebut, sejumlah sanak keluarganya tidak mengenal dirinya saat berpapasan, karena ketakutakn dengan intimidasi yang dilakukan oknum - oknum pejabat Pemkab Tapteng.

“Setelah beberapa saat kami berpapasan dan saudara saya yang tidak mengenal saya tadi, mencari dan mendatangi saya dengan berkata, bahwa ia terpaksa mengaku tidak mengenal saya karena takut istrinya yang bekerja sebagi PNS dapat dipindahkan ke daerah yang jauh dari kediaman mereka,”ujar Syukaran menirukan ucapan saudaranya.

Menurutnya, bahwa cara - cara intimidasi yang dilakukan oleh Partai Demokrat Tapteng yang ketuanya Bupati Tapteng, Tuani Lumbantobing adalah merupakan cara - cara lama dan sudah ditinggalkan oleh Partai Golkar yang sempat memimpin pada massa Orde Baru hingga beberapa periode pemerintahan berlangsung.

“Saya sangat yakin selain menggunakan money politik, intimidasi juga dilakukan Partai Demokrat untuk memenangkan calegnya, sehingga suara yang diperoleh melimpah ruah. Padahal, Caleg yang bersangkutan tidak dikenal di Daerah Pemilihan (Dapem) nya sebagi Caleg,”tukas Syukarn.

Selain itu, lanjutnya, ada juga salah satu caleg yang sekolahnya tidak beres, namun karena dekat dengan penguasa, maka suaranya disetting untuk menang, meskipun berasal dari luar partai tertentu tadi, hingga mendulang suaranya.

“Panwaslu dan petugas KPPS juga seperti disetting untuk memuluskan jalan Partai Demokrat, sehingga para Caleg dari partai itu dapat menguasi kursi di DPRD Tapteng. Demokrasi apa sebenarnya yang sedang dibangun di kabupaten Tapteng ini dan dengan intimidasi yang terjadi terhadap rakyat ini, saya akan berjuang dengan melaporkan pelanggaran yang terjadi ke Mahkamah Konstitusi (MK),”ujar Syukarn, sembari mengaku, meskipun mendapat perlakuan yang tidak baik, tetap akan berjuang untuk kampung halamannya.

Tidak ada komentar: