Selasa, 28 April 2009

MDI - MTs Lopian Gelar UN Perdana


MDI - MTs Lopian Gelar UN Perdana

TIGOR MANALU | GLOBAL | TAPTENG

Sekolah Majelis Dakwah Indonesia, Madrasah Tsanawiyah Swasta (MDI - MTs) desa Lopian, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), akhirnya mampu menggelar Ujian Nasional (UN) sendiri tanpa menumpang ke sekolah lain.

 

Sejak berdiri pada 2004 lalu, selama ini para siswanya terpaksa ditumpangkan ke sekolah Bahriyatul Ulum Pinangsori. Tetapi, berkat perjuangan dan kerja keras pihak Yayasan MDI dan masyarakat setempat, secara perlahan persyaratan untuk penilaian layak tidaknya sebuah sekolah berdiri akhirnya dapat terpenuhi, dengan jumlah siswa yang kian bertambah di setiap tahun pelajaran seiring pertambahan Ruang Kelas Belajar (RKB) yang dibangun pihak yayasan.

 

Kepala Sekolah (Kasek) MDI - MTs Lopian, Ismail didampinggi ketua Komite Sekolah MDI - MTs, Ayuddin Nasution kepada wartawan saat di Sibolga, Selasa (28/4) mengungkapkan, untuk memperoleh akreditasi dari Departemen Agama (Depag) Tapteng, pihaknya berjuang selama lima tahun hingga 2008 lalu. Sehingga, di tahun 2009 ini, MDI - MTs Lopian dapat menyelenggarakan UN perdana, kendatipun jumlah pesertanya hanya 36 orang meliputi 18 putra dan 18 putri.

 

Senada dengan itu, ketua Komite Sekolah MDI - MTs, Ayuddin Nasution berharap, perhatian masyarakat agar dapat menyalurkan bantuan demi kelanjutan pembangunan gedung sekolah MDI-MTs Lopian itu.

 

Menurutnya, penambahan pembangunan ruang belajar merupakan suatu kendala yang sangat krusial sekali saat ini, sebab minat masyarakat untuk bersekolah di sekolah ini sangat besar disamping biaya sekolah yang relatif terjangkau, juga adanya faktor tingginya biaya jika putra-putrinya sekolah ke Kota Sibolga.

 

Sementara itu, Kepala Kantor Depag Tapteng, Dur Berutu melalui Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Zul Sukri M Limbong saat dikonfirmasi melalui selulernya membenarkan, pada tahun 2008 lalu, Depag Tapteng telah mengeluarkan akreditasi untuk MDI-MTs Lopian, sehingga pada tahun 2009 ini, sekolah tersebut dapat menyelenggarakan UN sendiri tanpa menumpang ke sekolah lain.

 

"Pemberian Akreditasi itu diberikan setelah dilakukan penilaian oleh tim dari Depag, akhirnya sekolah tersebut mendapat pengakuan resmi menjadi suatu lembaga penyelenggara pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam. Oleh karenaya kita juga merasa bersyukur dengan berdirinya MTs itu, sehingga masyarakat dapat terbantu menyekolahkan anaknya di bidang keagamaan Islam tanpa jauh - jauh harus ke luar kota," ungkap Zul Sukri Limbong.

Tidak ada komentar: