Selasa, 28 April 2009

Proyek Aspal Lapen Jalan Anggoli - Mombang Boru Tapteng Hancur

Keterangan Foto : HANCUR BERANTAKAN : Kondisi fisik proyek aspal lapen jalan Anggoli - Mombang Boru yang telah hancur berantakan, kendati baru saja selesai dikerjakan oleh CV Mitra Karya hasilnya sangat buruk dan diduga pihak rekanan bersama pengawas dan oknum Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) di Dinas Pekerjaan Umum Daerah (PUD) Tapteng ada permainan sehingga pengerjaan proyek itu sarat penyimpangan. Foto : TIGOR MANALU

Baru Selesai Dikerjakan

Proyek Aspal Lapen Jalan Anggoli - Mombang Boru Tapteng Hancur

TIGOR MANALU | GLOBAL | TAPTENG

Kendati baru saja selesai dikerjakan, proyek pengaspalan lapisan penengah (lapen) jalan jurusan Anggoli - Mombang Boru, di kecamatan Sibabangun, kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), saat ini kondisinya telah hancur berantakan.

 

Proyek pemeliharaan berkala jalan yang menghabiskan dana sebesar Rp880 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tapteng tahun 2008 tersebut digunakan untuk membangun ruas nomor 27 dengan lapen fungsi 5,20 km x 3,00 m, efektif 2,00 km x 3,00 m di Kecamatan Sibabangun, Tapteng.

 

Ketua tim investigasi LSM Peduli Bangsa Sibolga - Tapteng, Hasan Pasaribu kepada sejumlah wartawan, Selasa (28/4) di Sibolga mengungkapkan, berdasarkan hasil investigasi lapangan yang dilakukan pihaknya baru - baru ini, kondisi proyek yang dikerjakan CV Mitra Karya itu terlihat memprihatinkan, bahkan telah hancur lebur.

 

"Kuat dugaan, proyek ini dikerjakan asal jadi dan amburadul oleh pihak rekanan kontraktor, sehingga cepat rusak dan tak sesuai dengan harapan masyarakat selaku pengguna jalan. Selain itu, kita memprediksi, volume pekerjaan yang dilaksanakan pihak rekanan hanya sekitar 60 persen saja. Dan jika dilihat secara langsung, kuat pula dugaan kita bahwa proyek itu sangat jauh menyimpang dari kontrak kerja,"bebernya.

 

Hasan juga menguraikan, salah satu bukti kuat di lapangan, satu unit jembatan yang dikerjakan pihak rekanan itu hingga kini belum tuntas, ditambah lagi dengan kondisi jalan yang telah diaspal dengan lapen yang sudah hancur dan amburadul.

 

"Kita juga menduga, ada permainan tersendiri antara pihak rekanan kontraktor selaku pemborong proyek itu dengan oknum pengawas dan oknum Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) di Dinas Pekerjaan Umum Daerah (PUD) Tapteng, Johannes Saruksuk. Dibuktikan dengan buruknya kualitas pengerjaan proyek di lapangan,"ungkapnya Hasan sembari menambahkan, bahwa seluruh data pendukung hasil investigasi di lapangan terkait pekerjaan proyek itu akan segera di laporkan ke pihak penegak hukum.

 

Dikesempatan lainnya, P2K Dinas PUD Tapteng, Johannes Saruksuk tidak berhasil dikonfirmasi, kendati telah beberapa kali dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, namun yang bersangkutan sepertinya enggan mengangkat telepon.

 

Tidak ada komentar: