Senin, 02 Maret 2009

Diisukan Ada Anjing Berkepala Babi, Warga Aek Tolang Tapteng Heboh
TIGOR MANALU - TAPTENG
Dalam sepekan terakhir ini, ratusan warga Lingkungan I Kalangan Julu, Kelurahan Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) heboh dan terpaksa berjaga - jaga setiap malamnya.
Pasalnya, warga telah melihat binatang “Jadi - Jadian” jenis anjing berkepala babi. Walau belum ada korban, namun warga setiap malamnya terpaksa melakukan ronda malam untuk mengintai jenis binatang yang terkadang nampak dan hilang, bahkan warga sudah pernah hendak menangkap hewan itu, namun belum berhasil karena keburu melarikan diri.
Kepala Lingkungan 1 Kalangan Julu, A Hutagalung saat ditemui wartawan dilokasi kejadian, Senin (2/3) mengatakan, bahwa hampir setiap malam ada warga yang melihat sejenis binatang aneh yang terlihat seperti anjing, namun kepalanya seperti babi.
”Saya bersama keluarga saya sudah pernah melihat binatang itu, namun saat akan kita tangkap, tiba - tiba jenis binatang aneh itu menghilang,”ungkap Hutagalung.
Dikatakannya, jenis binatang aneh itu juga sudah pernah dilihat warga lainnya. Bahkan binatang aneh itu muncul secara tiba – tiba pada malam hari diantara pukul 20:30 Wib dan 24 : 00 Wib, ditempat sunyi dan dikegelapan malam.
“Ketika warga mencoba menangkap binatang aneh itu, langsung menghilang dan belum pernah warga berhasil menangkapnya. Makanya setiap malam kita bersama warga terus berjaga - jaga untuk menangkap binatang aneh itu,”ujar Hutagalung yang diamini warga lainnya M Simamora, R Tambunan dan K Hutagalung.
Menurut Hutagalung, pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada Lurahnya Aek Tolang dan bahkan dari kepolisian dan Koramil Pandan juga telah datang ke lokasi untuk membantu melakukan penangkapan binatang aneh itu.
“Munculnya binatang aneh itu, kita duga ada warga di lingkungan kampung ini belajar “ilmu hitam” dan sedang mempraktekkan ilmu yang dipelajarinya. Namun, untuk mengantisipasi adanya korban dari warga disini, kami secara bersama - sama tipa malam melakukan ronda untuk menangkap dugaan jenis binatang aneh itu,”tukasnya.
Ditambahkannya, saat melakukan ronda malam, warga mulai dari lelaki remaja, tua dan muda selalu menyiapkan beberapa peralatan untuk menangkap binatang aneh itu. “Ada yang memegang kayu panjang, senapan angin, tombak dan sejumlah peralatan lainnya. Secara bergantian, warga patroli disekeliling pemukiman dan sekitarnya, sementara wanita dan anak-anak rela “begadang” di teras rumahnya masing – masing,”tandasnya.

Tidak ada komentar: