Jumat, 29 Mei 2009

Pejabat Sibolga Ditipu Penelepon Gelap

 

Kerugian Rp34 juta

Pejabat Sibolga Ditipu Penelepon Gelap

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Seorang pejabat berinisial TB (51) dan istri pejabat berinisial A br S (47), di Kota Sibolga ditipu oleh penelepon gelap dengan cara mengatasnamakan istri Wakil Wali Kota dan pejabat dari salah satu Departemen di pusat, Rabu (20/5). Akibatnya, keduanya mengalami kerugian total Rp34 juta.

 

Aksi penipuan ini, terkuak berkat laporan salah seorang berinisial KT (32), yang nyaris saja menjadi korban tipuan si penelepon gelap (penipu). Saat itu, KT langsung menanyakan kebenaran yang disampaikan si penelepon ke Istri Wakil Wali Kota Sibolga, Hj Nelly Azwarni Br Sinaga.

 

Informasi yang dihimpun Global dari salah seorang korban A br S, saat itu Ia diberikan nomor telepon oleh salah seorang staff suaminya yang meminta dirinya agar segera menghubungi nomor tersebut. Ketika itu, si penelepon awalnya menghubungi kantor suaminya lalu memberikan nomor ke salah seorang staff.

 

Ketika dihubungi, si penipu bersuara laki – laki mengaku kalau dirinya adalah ajudan Istri dari Wakil Wali Kota Sibolga dan lalu menghubungkannya ke si penipu lainnya bersuara perempuan yang mengaku – ngaku juga sebagai Istri Wakil Wali Kota Sibolga.

 

Saat percakapan berlangsung, si penipu (perempuan) berharap dapat bertemu dengan dirinya sore hari, guna membicarakan sesuatu yang penting mengenai rencana kegiatan sosial yang akan dilaksanakan Dharma Wanita Propsu sambil mengatakan untuk kegiatan itu, karena pihak  Dharma Wanita Pempropsu berkenan mengudang tiga orang ibu – ibu Dharma Wanita dari kota Sibolga salah satu diantaranya adalah dirinya. Bahkan disampaikan, bahwa untuk kegiatan itu, masing – masing mereka (tiga orang yang akan diundang) akan diberikan uang sebesar Rp5 juta langsung ke rekening masing - masing.

 

"Karena kondisi saya kurang sehat, saya menolak pertemuan tersebut. Namun Ia (si penipu) meminta menghubungi Endang dan memberikan nomor teleponnya,"ujarnya.

 

Ketika dihubungi ke nomor yang dimaksud, Endang (si penipu lain), membenarkan informasi mengenai uang sosial yang disampaikan si penipu pertama yang mengaku Istri Wakil Wali Kota tersebut.

 

"Saat itu si penipu (Endang) mengatakan akan mentransfer uang yang dimaksud langsung ke rekening saya. Tetapi, setelah saya cek melalui SMS Banking, hasilnya tidak ada. Saat itu saya sebenarnya curiga, tetapi beberapa orang teman yang saya hubungi tidak ada yang menjawab telepon masuk saya. Ketika, saya ingin memastikannya ke Bu Nelly (Istri Wakil Wali Kota - Red), nomornya tak ada. Saya pun akhirnya terpengaruh dengan apa yang disampaikan si penipu bahwa uang tersebut hanya dapat di cek melalui ATM,"ujar A br S.

         

            Si penipu akhirnya meminta korban ke ATM untuk memeriksa uang yang dimaksud, dan korban pun memenuhi permintaan si penipu. Namun, ketika memeriksa uang yang dimaksud direkeningnya melalui ATM, hasilnya sama saat diperiksa melalui ATM Banking melalui SMS.

 

"Saya pun menelepon kembali si penipu, namun si penipu (Endang) meminta saya agar mencek kembali melalui tuntutannya. Saya pun menuruti keinginan si penipu, namun ketika tombol yang diperintah lain, saya protes kenapa saya yang harus mentransfer uang,"ungkap A br S.

 

Namun si penipu menyakinkannya agar bersedia menuruti segala perintahnya. Akhirnya, si penipu berhasil mengelabui korban, uang pun jebol sebesar Rp3.998.877,- dan masuk ke nomor rekening 0161593835 atas nama Budi Priyono.

 

Setelah itu, korban diminta menunggu uang yang dijanjikan sebesar Rp5 juta tersebut. Tetapi setelah ditunggu – tunggu, uang yang dimaksud tak kunjung masuk ke dalam rekening korban.

 

Kabag Humas Pemko Sibolga, DT Tamba kepada sejumlah wartawan membenarkan kejadian tersebut dan ia berpesan kepada seluruh  warga Sibolga atau warga manapun agar berhati – hati dan tidak mudah percaya kepada seseorang yang meminta uang melalui telepon dengan iming – iming dapat hadiah atau sesuatu yang menggiurkan lainnya.

 

"Kalau hal tersebut terjadi, tolong di cek kebenaranya agar jangan menjadi korban penipuan oleh orang – orang tak dikenal,"ujarnya.

 

Menurut Tamba, hal yang lebih tragis dialami TB. Para penipu berhasil menggondol uang korban BT sebesar 30 juta. Saat itu, ia diminta oleh salah seorang pejabat yang mengaku – ngaku dari BPN pusat agar menyerahkan uang sebesar itu dengan iming – iming proyek akan diberikan.

 

"Maka itu, kepada para pegawai pun jangan terus percaya jika ada telepon yang menyebut – nyebut pimpinan untuk meminta sejumlah uang,"tandas DT Tamba.

Tidak ada komentar: