Jumat, 29 Mei 2009

Pemko Sibolga Intensif Awasi Penyebaran Virus Flu Babi



Pemko Sibolga Intensif Awasi Penyebaran Virus Flu Babi

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Pemerintah kota Sibolga melalui dua Dinasnya yakni Dinas Kesehatan dan Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan, intensif mengawasi kemungkinan penyebaran virus flu Babi atau bahasa ilmiahnya disebut H1N1 di daerah itu. Pengawasan itu ternyata telah dilakukan kedua dinas tersebut jauh hari sejak munculnya penyakit baru dalam dunia medis ini di negara Meksiko, Amerika Tengah.

 

Menurut Kepala Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Sibolgga, Hendra Darmlius kepada Global, Jum'at (15/5) mengatakan dalam rangka antisipasi itu, pihaknya telah melakukan disinfektan terhadap seluruh ternak Babi warga yang ada di kota Sibolga, demikian juga terhadap rumah potong Babi yang ada di Santeong meskipun alokasi dana untuk itu  belum ada dari pemerintah pusat atau yang ditampung APBD kota.

 

Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah daerah tetangga dalam hal ini Pemkab Tapteng dan Karantina Hewan di Pelabuhan Sibolga guna mengantisipasi lalu lintas ternak penimbul virus tersebut. "Artinya, karena sampai sekarang kita belum memiliki dokter hewan, sehingga kita memanfaatkan kedua lembaga itu (Pemkab Tapteng dan Karantina Hewan) untuk memeriksa setiap ternak Babi yang masuk ke daerah ini."ujar Hendra.

 

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sibolga, M Yusuf Batubara saat ditemui diruangkerjanya juga mengaku telah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan timbulnya penyakit tersebut didaerah berbilang kaum Sibolga.

 

Dikatakan, pihaknya sejauh ini telah menyosialisasikan atau melakukan penyuluhan terkait persoalan yang melanda dunia ini ke semua pihak baik ke rumah sakit, puskesmas, posyandu dan ke masyarakat. Bahkan untuk pengobatannya, pihaknya baru – baru ini menerima sebanyak 3200 kapsul bernama oseltamivir/tami flu dari pemerintah pusat. Seluruh obat ini nantinya akan disalurkan ke seluruh puskesmas yang ada termasuk Rumah Sakit (RS) guna dapat diberikan kepada manusia yang nyata – nyata terkena virus H1NI tersebut.

 

"Namun sebelum menuju kesini, kita jauh hari sebelumnya sudah menjalin kerjasama (koordinasi) dengan beberapa pihak yang bertanggungjawab untuk mencegah penularan penyakit ini seperti Karantina Sibolga, Dinas Peternakan termasuk RSU FL Tobing, Sibolga,"papar Yusuf.

 

Meski demikian, Yusuf yang saat itu didampingi dua orang staffnya yakni Firmansyah Hulu (Apoteker) dan Syarifuddin Panjaitan (Sekretaris) mengimbau seluruh masyarakat Kota Sibolga agar melakukan personality hygen (kebersihan diri sendiri) termasuk pembersihan lingkungan kandang ternak bagi yang memelihara Babi serta mengkonsumsi makanan yang dapat memperkuat daya tahan tubuh seperti memperbanyak makan sayuran. Meskipun virus ini sampai sekarang belum ada menjangkiti seorang pun warga kota Sibolga.

 

Dikesempatan itu juga Yusuf berkenan menjelaskan tanda – tanda apabila virus tersebut telah menyerang manusia diantaranya suhu tubuh meninggi diatas 38 derajat celcius dengan masa inkubasi 2 – 5 hari, terjadi diare, mual, muntah, batuk, badan lesu, nyeri tenggorokan, filek, nafas cepat dan sesak nafas.

 


Tidak ada komentar: