Jumat, 29 Mei 2009

SDN 157637 Desa Sarma Nauli Mandumas Tapteng Sudah Retak - Retak

Keterangan Foto : DINDING RETAK : Pembangunan sekolah dasar negeri (SDN) nomor 157637, di Desa Sarma Nauli, Kecamatan Mandumas, Tapanuli Tengah (Tapteng) yang baru selesai dikerjakan tahun anggaran (TA) 2008 sumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp250.000.000, kondisi fisik bangunan sudah retak – retak. Foto : TIGOR MANALU
 

Baru Selesai Dikerjakan

SDN 157637 Desa Sarma Nauli Mandumas Tapteng Sudah Retak - Retak

TIGOR MANALU | GLOBAL | TAPTENG

Pembangunan sekolah dasar negeri (SDN) nomor 157637, di Desa Sarma Nauli, Kecamatan Mandumas, Tapanuli Tengah (Tapteng) yang baru selesai dikerjakan tahun anggaran (TA) 2008 sumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp250.000.000, kondisi fisik bangunan sudah retak - retak.

 

Pantauan Global, Selasa (12/5) di lokasi sekolah, kondisi fisik sekolah yang baru selesai dibangun menggunakan pajak rakyat melalui Dana Alokasi khusus (DAK) tersebut untuk pembuatan empat ruangan kelas yang terdiri dari ruangan kelas 3 dan ruangan kelas 6. Dari ruangan kelas yang dibangun, diperkirakan 24 titik sudah mengalami retak – retak.

 

Menurut keterangan yang dihimpun Global dari sejumlah orangtua siswa yang minta namanya tidak disebutkan mengatakan, terjadinya kondisi fisik banguna retak - retak, karena tulang bangunan terbuat dari kayu penyanggah diduga tidak mampu menahan beban coran yang terlalu berat, sehingga terjadilah keretakan pada ruangan kelas yang baru selesai dikerjakan tersebut.

 

"Selain kondisi fisik bangunan ruangan kelas 3 dan kelas 6 yang mengalami keretakan, juga pengelolaan bangunan tidak melaksanakan pembangunan Mandi, Cuci, Kakus (MCK), dan pengadaan lemari sekolah samasekali tidak ada, pada hal sesuai juklak dan juknis menteri pendidikan nasional (Mendiknas) dana sebesar Rp. 250.000.000,- kategori 1, sudah harus memiliki MCK, dan pengadaan mobiler, kenyataan di sekolah dasar negeri (SDN) nomor 157637, desa Sarma Nauli, Kecamatan Manduamas, hal tersebut tidak terlaksana,"beber para orangtua siswa ini.

 

Mantan Kepala Sekolah SDN nomor 157637, Parubahan Manalu (PM) yang saat ini menjadi Kasek di SDN Desa Saragih yang diminta tanggaban dan pertangung jawabannya atas kondisi fisik bangunan yang sudah retak dan tidak memiliki MCK dan pengadaan mobiler itu. Sangat disayangkan oknum tersebut terkesan menghindari Global. Beberapa kali ditemui oknum PM tidak bersedia.

 

# Minta Kejari dan KejatisuTurun Tangan

Ketua LSM Lembaga Pengkajian dan Korupsi Nasional (LPKN) Tapteng Marjuddin Waruwu, Selasa (12/5) yang diminta tanggapannya seputar pengerjaan 4 ruangan kelas menggunakan uang sebesar Rp250.000.000, sementara sekolah tersebut tidak ada membangun MCK dan pengadaan mobiler.

 

"Untuk itu, oknum kepala sekolah (Kepsek) Parubahan Manalu harap segera diperiksa pihak kejaksaan negeri (kejari) Sibolga atau Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara,"pintanya.

 

Menurut Marjuddin Waruwu, hal himbauan tersebut sesuai kerjasama semua pihak untuk mengawasi dengan ketat penggunaan dana dari DAK untuk kepentingan pendidikan dasar itu.

 

"Semua pihak harus mengawasi pengelolaan dana dari DAK demi terwujudnya pembangunan Sekolah Dasar (SD) yang bermutu dan mampu mengentaskan buta huruf," tandasnya.

 

|

Tidak ada komentar: