Jumat, 29 Mei 2009

PLN Kambuh Lagi, di Sibolga Listrik Padam 5 Kali Sehari


Keterangan Foto : PERIKSA KOMPUTER : Ami (19), pegawai Warnet Nauli di jalan A Yani Sibolga saat memeriksa komputer. Dia mengaku akibat pemadaman listrik itu pihaknya harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pembelian minyak solar guna menghidupkan mesin genset, sehingga omset yang diperoleh tidak sebanding lagi dengan biaya yang dikeluarkan pengusaha warnet tersebut. Foto : TIGOR MANALU

PLN Kambuh Lagi, di Sibolga Listrik Padam 5 Kali Sehari

TIGOR MANALU | GLOBAL | SIBOLGA

Sejumlah warga Sibolga mengaku resah akibat pemadaman yang kerap terjadi di daerah itu. Pasalnya, pemadaman listrik yang merupakan penyakit lama PT (Persero) PLN itu mulai kambuh lagi, bahkan dalam sehari pemadaman listrik hingga 5 kali.

 

Menurut pengakuan Ami (19), pegawai Warnet Nauli di jalan A Yani Sibolga kepada Global, Selasa (19/5), akibat pemadaman listrik itu pihaknya harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pembelian minyak solar guna menghidupkan mesin genset, sehingga omset yang diperoleh tidak sebanding lagi dengan biaya yang dikeluarkan pengusaha warnet tersebut.

 

Aksi pemadaman listrik yang dilakukan PLN itu juga telah membuat kerugian bagi masyarakat, karena peralatan elektronik warga akan mengalami kerusakan dengan kondisi listrik yang hidup - mati tersebut.

 

"Gimana nggak rusak, kalau lampu tiba - tiba saja mati dan hidup lagi. Seperti televisi kami di rumah sudah rusak IC nya dan kulkas juga sudah rusak akibat listrik  itu,"ketusnya.

 

Sejumlah rekan wartawan yang bertugas di Sibolga juga mengaku resah dengan kejadian itu. Soalnya, ketika mereka sedang asik menulis berita, lampu yang hidup - mati itu telah menghilangkan konsentrasinya bahkan telah menghilangkan data yang sempat mereka tulis sebelumnya, karena tidak sempat disimpan di komputernya masing - masing.

 

Akibatnya, rekan wartawan yang setiap harinya memanfaatkan jasa Warnet Nauli itupun menggerutu dengan aksi pemadaman tersebut. "Gimana sih PLN ini, lampunya kok hidup - mati,"ujar Juniwan.

 

Sementara itu, seorang warga lainnya, Jhonny Simatupang juga melontarkan hal senada, dia mengaku kesal dengan pemadaman listrik yang dilakukan PLN sesukanya. Karena menurutnya, pemadaman yang dilakukan tidak pasti kapan waktunya, bahkan bisa sampai 5 kali dalam satu hari dan berharap pihak PLN bisa mengambil kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.

 

Lain lagi pengakuan seorang pegawai salah satu sekolah di Sibolga yang menyebut, pekerjaannya menjadi terganggu dengan pemadaman listrik itu.

 

"Di sekolah ini memang ada mesin Genset. Tapi tentu saja kita tidak nyaman bekerja kalau lampu tiba - tiba saja mati dan kita harus menunggu mesin gensetnya dihidupkan. Anehnya, pemadaman ini terjadi setiap hari dan tentunya sangat merugikan masyarakat banyak dalam melakukan aktifitasnya," ujarnya.

 

Ditempat terpisah, supervisor Sekretariat Umum PLN cabang Sibolga, Indra Ritonga kepada wartawan mengatakan, pemadaman listrik tersebut terjadi akibat adanya perbaikan dan pemeliharaan yang dilakukan di PLTU Labuhan Angin, PLTU Sicanang Belawan dan PLTA Sipan Sihaporas.

 

Menurutnya, kerusakan yang terjadi di beberapa pusat pembangkit listrik di Sumut itu telah mengakibatkan defisitnya daya listrik di wilayah II Sumatera Utara. Pihaknya juga mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan pemadaman itu akan berakhir.

 

"Kita belum tahu sampai kapan waktunya pemadaman ini berakhir, sebab saat ini masih ada perbaikan dan pemeliharaan di sejumlah pembangkit listrik yang mensuplai arus ke Sibolga," tandasnya.

 

 

Tidak ada komentar: